Indeks Budaya Kerja ASN 60,9 Persen

Hasil Survey ESQ

  • Bagikan
Indeks Budaya Kerja ASN 60,9 Persen

JAKARTA (Waspada): Pendiri ESQ, Ary Ginanjar Agustian memaparkan hasil pengukuran dan pemetaan kesehatan budaya kerja para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diketahui melalui survei Indeks BerAKHLAK kepada 442 ASN di seluruh kementerian, lembaga/badan, pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan kabupaten yang dilakukan masa periode Agustus – Desember 2022.

Survei dilakukan ESQ Group/Accelerated Culture Transformation Consulting sebagai mitra yang dipercaya untuk menyelenggarakan pengukuran tersebut oleh Kementerian PANRB, setelah sepanjang tahun 2021 hingga 2022 dilakukan sosialisasi dan internalisasi agar BerAKHLAK menjadi fondasi solid dalam penguatan budaya kerja ASN yang profesional dan berkelas dunia.

“Sekarang saya ingin tunjukkan hasil pemotretan selama sekian tahun. Ini mungkin survei terbesar ASN untuk memotret perilaku dan AKHLAK. Ini hasil survei secara umum, kami mendapat kepercayaan untuk mengadakan survei ini,” ujar Ary dalam pesta perayaan budaya kerja aparatur sipil negara (ASN Culture Fest 2022) di Jakarta, Selasa (13/12/2022). Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) secara luring dan disiarkan serta virtual melalui zoom dan YouTube.

Hasilnya, rata-rata Indeks Internalisasi BerAKHLAK ASN sebesar 60,9%.

“Hasil 60,9% itu tentu masih jauh karena targetnya harus 100%. Kalau mau transformasi itu harus 100% bukan 60,9%, jadi jangan bilang 60,9% itu bagus,” lanjut Ary.

Dari rata-rata tersebut, secara rinci Ary menampilkan Orientasi Pelayanan berada pada angka 57,9%, Akuntabel 74,1%, Kompeten 56,7%, Harmonis 63,8%, kemudian Loyal 65,8%, Adaptif 38,9%, dan Kolaboratif 69,4%.

Selanjutnya hasil pengukuran Indeks BerAKHLAK pada kementerian, hampir seluruhnya menampilkan Adaptif dan Harmonis berwarna merah atau nilai buruk. Potret Badan dan Lembaga menampilkan Adaptifnya merah semua.

“Bahkan ada PR yang kedua tidak harmonis. Padahal dalam keadaan seperti ini kita harus kolaboratif dan harus solid. Jadi dua tantangan di dalam sisi kultur,” tegas Ary.

Ia juga menerangkan di daerah provinsi, pemerintahan kota, dan kabupaten yang semuanya tidak adaptif tanda perubahan. Kalau dilihat dari indeks hasil survei, kata Ary, mereka tidak menyambut transformasi ini dan mereka lebih suka stagnan.

“Jadi artinya ini masukan buat kita semuanya bahwa tidak cukup hanya digitalisasi tanpa mindset digital. Jadi ini adalah sebuah perubahan, artinya mereka harus mau berubah juga,” jelasnya.

“Jangan sampai kita menjadi bagian dari 70% gagal, mengapa? karena kita lupa untuk transformasi kultural. Kita lebih banyak tentang transformasi digital tetapi tentu akan sukses kalau ada transformasi kultural,” lanjut Ary.

Menurutnya, di tengah gencarnya Presiden Jokowi melakukan transformasi sistem IT kemudian e-digital serta e-government, ternyata ditanggapi dengan tidak adaptif bahkan tidak harmonis. Sementara 70% kegagalan dan transformasi ada di kultur.

Namun begitu, ia tetap optimis akan ada perubahan luar biasa ke arah yang lebih baik. Apalagi, lanjutnya, Menteri PANRB saat ini merupakan seseorang yang telah sukses merubah Banyuwangi. Kemudian Deputi Bidang SDM Aparatur, Alex Denni juga jago SDM dan jago IT, lalu didukung oleh presiden yang meluncurkan AKHLAK.

“Tidak pernah ada kesempatan sebaik ini dalam seperempat abad hidup saya di Indonesia, tidak pernah terjadi. Jadi kalau ini sampai gagal kalau sampai ini tidak berhasil, 2045 tidak jadi kenyataan jadi cuma sekarang momentumnya sampai tahun 2024,” ucap Ary.

“Sesungguhnya transformasi itu perkawinan antara teknologi dan manusia. Ini hasil survei sementara, mudah-mudahan ke depan kita perbaiki adaptif yang masih rendah sementara kita sedang gencar-kejarnya transformasi. Kedua tidak harmonis, padahal kita kan harus harmonis,” pungkasnya.

Diketahui, acara tersebut dibuka oleh Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas yang hadir secara virtual dari Aceh. Hadir secara langsung, Sekretaris Kementerian PANRB Rini Widyantini, Deputi Bidang SDM Aparatur Alex Denni, dan para pejabat tinggi di seluruh kementerian hingga pemda, serta ASN dari seluruh Indonesia yang hadir secara virtual.

Dalam kesempatan itu pula, selain mengumumkan hasil baseline Survei Indeks BerAKHLAK, juga memberikan penghargaan kepada Instansi Pemerintah yang memiliki hasil baseline survei terbaik.(J02)

  • Bagikan