Berbicara Itu Ada Seninya oleh Marataon Nasution

  • Bagikan

Seninya berbicara dapat dilakukan dengan rumus yaitu C = Q: question P: praise R: Reaction. Question atau pertanyaan merupakan sebuah bentuk ketertarikan lawan bicara terhadap apa yang dibicarakan

Berbicara atau berkomunikasi suatu keterampilan berbahasa yang sangat penting dipahami semua kalangan. Berkomunikasi secara lisan merupakan kegiatan sehari-hari dalam bermasyarakat. Apa yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain dapat dipahami dan ditindaklanjuti dengan baik sesuai pesan yang diterima sehingga komunikasi tersebut disebut efektif.

Banyaknya tuturan yang disampaikan dan tidak dipahami dari seseorang kepada orang lain akan berdampak buruk bagi kehidupan sosial. Bahkan, ada tutur kata yang menyinggung perasaan, pikiran, dan ketenangan pendengarnya sehingga berujung persoalan di pengadilan. Keadaan ini menjadi tidak kondusif karena suatu komunikasi secara lisan menuai persoalan.

Bila disadari berkomunikasi secara lisan sangat banyak kita lakukan setiap hari dan wajar keterampilan berkomunikasi lisan dipahami dengan baik. Lalu, apa yang dimaksud dengan kemampuan berbicara dan berkomunikasi lisan? Kemampuan berbicara merupakan kemampuan berkomunikasi yang sangat mendasar yang dimiliki oleh manusia.

Sejak lahir manusia sudah berkomunikasi dengan cara menangis saat bayi, selanjutnya kemampuan berkomunikasinya semakin meningkat seiring dengan waktu. Sebagian besar komunikasi yang dilakukan oleh manusia berupa komunikasi secara lisan, salah satunya dengan retorika.

Retorika berasal dari bahasa Inggris “rhetoric” dan bersumber dari bahasa Latin “rhetorica” yang berarti ilmu berbicara. Retorika sebagai ilmu memiliki sifat-sifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif. Rasional berarti apa yang disampaikan oleh seorang pembicara harus tersusun secara sistematis dan logis. Empiris berarti menyajikan fakta-fakta yang dapat diverifikasi oleh panca indera.

Secara umum artinya kebenaran yang disampaikan tidak bersifat rahasia dan tidak dirahasikan karena memiliki nilai sosial. Akumulatif merupakan ilmu yang mengatakan retorika sebagai public speaking atau berbicara di depan umum.

Pengertian retorika juga dapat dilihat secara sempit dan secara luas. Secara sempit retorika hanya meliputi seni berbicara, sedangkan secara luas retorika mengenai penggunaan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Pengertian yang umum diketahui di masyarakat adalah pengertian retorika secara sempit, dimana retorika hanya meliputi seni berbicara.

Sejalan dengan itu, orang-orang yang memiliki kemampuan berbicara dengan mahir akan menjadi orang yang lebih maju dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki kemampuan tersebut.

Karena itu, untuk mencapai sebuah tujuan komunikasi yang tepat, negosiasi, dan juga persuasi. Tentu kita perlu memahami metode komunikasi yang efektif dan efisien. Kita bisa belajar dari orang-orang yang sudah terkenal dan berpengalaman mengenai rahasia teknik komunikasi.

Kita dapat membaca buku yang variatif dan runut, maka tentu rasa percaya diri kita untuk berbicara dengan berbagai macam orang akan tumbuh dengan sendirinya. Agar kita memiliki kemampuan berbicara yang baik ada beberapa hal yang harus di perhatikan.

Pertama, menyusun teknik supaya orang lain bisa tertarik dengan apa yang akan kita bicarakan misalnya dengan storytelling. Artinya kita harus memikirkan apa yang ingin disampaikan kepada orang lain dengan menarik.

Kedua, kita memahami beberapa rumus terapi komunikasi yang bisa ditiru atau diterapkan di dalam kehidupan sosial. Adapun hal yang cukup menarik adalah mengenai anjuran untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang kita cinta dan sayangi, minimal 30 menit dalam sehari.

Sebab, komunikasi sendiri terletak pada kualitas bukan kuantitasnya. Karena itu, kita diposisikan sebagai seorang pendengar yang baik untuk nantinya mulai menjadi seorang pembicara yang handal.

Ketiga, teknik berbicara yang bisa membuat seseorang mendengarkan apa yang kita bicarakan. Salah satu teknik rahasianya adalah dengan memberikan apa yang diperlukan oleh para pendengar dengan cara penyampaian storytelling dan hal-hal lainnya yang diungkapkan secara singkat, padat, dan jelas.

Keempat, berbicara adalah suatu hal yang perlu dilatih. Memang akan ada orang-orang yang sudah mempunyai kemampuan yang lebih tinggi daripada orang lain. Tetapi hal tersebut bisa dikejar oleh mereka yang rajin untuk berlatih. Cara yang bisa dilakukan antara lain dengan melalui latihan yang dilakukan secara rutin dan terus menerus untuk menjadi seseorang yang pandai berbicara.

Kelima, kita dapat mencontoh gaya berbicara tokoh dan pembicara yang sering tampil di depan umum. Hal itu menjadi cermin bagi kita bagaimana berbicara yang baik. Dalam hal berkomunikasi, kita tentu harus memikirkan lawan bicara dan berusaha untuk tidak membicarakan diri sendiri. Hal tersebut bertujuan agar memberi kesan yang baik pada seseorang yang kita ajak bicara.

Sekaitan dengan uraian di atas, kata-kata yang berkesan dan menarik serta penampilan yang rapi akan memberikan kesan yang bagus, begitu juga dalam berbicara. Supaya kita bisa memberikan kesan yang bagus kepada lawan bicara, maka kita perlu mengetahui teknik berbicara dan bagaimana cara berbicara dengan bahasa yang rapi dan mudah dipahami.

Itu semua menggambarkan bahwa seluruh yang sudah kita miliki belum tentu akan memberikan kesan yang baik kepada orang lain. Namun berbeda dengan berbicara, kita perlu melakukannya dengan hati-hati, karena ucapan dapat membuat hati orang terluka bahkan membuat kita terjatuh.

Penampilan yang rapi, rambut tertata, dan dandanan yang mumpuni memang tidak boleh diabaikan. Akan tetapi, ucapan tetap menjadi hal yang sangat penting untuk kita kuasai. Sebab, ucapan merupakan sebuah sarana yang paling penting dalam menilai seseorang secara menyeluruh.

Melalui sebuah ucapan, kita dapat memperoleh kesan yang baik dari orang yang kita ajak bicara. Serta juga bisa menunjukkan sisi menarik yang ada di dalam diri kita kepada mereka. Dalam berbicara, kita tidak dapat menghindar dari logika. Karena ucapan yang kita lontarkan dapat mencerminkan keadaan seseorang apa adanya. Kita bisa tahu apakah orang tersebut logis atau tidak, hanya dengan berbicara dan berbincang sebentar dengan mereka.

Sebab itu, pola pikir seseorang yang menunjukkan pemikiran yang logis itu perlu dilatih. Sekarang ini, seseorang yang memiliki kemampuan untuk berbicara secara logis menjadi salah satu keunggulan tersendiri. Untuk menciptakan sebuah ucapan yang logis, kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melatihnya.

Seninya berbicara dapat dilakukan dengan rumus yaitu C = Q: question P: praise R: Reaction. Question atau pertanyaan merupakan sebuah bentuk ketertarikan lawan bicara terhadap apa yang dibicarakan. Sebab itu, pertanyaan adalah bagian dari cara berkomunikasi lebih dalam sebuah hubungan. Entah itu pertemanan, percintaan, dan juga keluarga.Itulah sebabnya bahwa berbicara itu ada seninya. Semoga kita dapat melakukannya, amin.

Penulis adalah Guru SMAN 1 Panyabungan, Mandailing Natal, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.

  • Bagikan