JAKARTA (Waspada): Binus University melalui Binus Online terus meningkatkan akses pendidikan tinggi lewat program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RKL) dan Enrichment Program. RPL adalah penyetaraan akademik atas pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi untuk memperoleh kualifikasi pendidikan tinggi di berbagai program studi Binus Online. Program RPL diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang sudah bekerja minimal 3 tahun lamanya dan dapat melakukan penyetaraan pekerjaannya sesuai dengan mata kuliah yang ingin diambil.
Sementara Flexible Program adalah berbagai program dan sistem yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa saat akan mendaftar di Binus Online.
Rektor Binus University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M mengatakan, tidak sedikit jumlah pekerja di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi. Namun, sulitnya membagi waktu dan menyesuaikan jadwal kuliah dengan pekerjaan menjadi suatu tantangan. Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus University melalui Binus Online hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia di bidang pendidikan, sehingga para pekerja dapat belajar dengan fleksibel. Dengan biaya yang jauh lebih murah ketimbang kuliah reguler dan waktu yang fleksibel, Binus Online dapat diandalkan untuk menciptakan lulusan berkualitas internasional.
““Kami melihat bahwa kebutuhan akan Online Learning ini semakin masif. Oleh karena itu, semenjak tahun 2000 kami telah menghadirkan pembelajaran Multi-Channel Learning atau MCL yang kemudian berkembang menjadi Binus Onlone hingga saat ini. Selain itu, kami juga tetap menjunjung integritas bagi Binusian Binus Online yakni menyontek sama dengan Drop Out alias DO,” ujar Harjanto dalam temu media di Jakarta, Senin (13/2/2023).
Sistem pembelajaran di Binus Online adalah full online, menjadikannya kuliah fleksibel lulusan berkualitas. Binus Online memiliki berbagai program yang mendukung mahasiswa dalam pembelajaran.
“Bahkan, Binus Online telah mendapatkan rating 5 Stars Online Learning dari QS World University Ratings atas komitmen peningkatan kualitas,” imbuh Harjanto.
Direktur Binus Onlone, Dr. Agus Putranto, S.Kom., M.T., M.Sc dalam kesempatan yang sama mengatakan, aktivitas belajar dirancang untuk fokus pada karakteristik mahasiswa dan untuk mendapatkan hasil yang berkualitas dengan bimbingan dosen akademisi maupun praktisi yang berpengalaman.
“Keunggulan tersebut menjadikan program Binus Online dapat mempercepat peningkatan karier dan wawasan mahasiswa,” ujar Agus.
Binus Online merupakan metode pembelajaran yang diselenggarakan dan disiapkan Binus University melalui sistem perkuliahan online yang dijalankan secara mandiri untuk menjawab tantangan para mahasiswa yang tidak memiliki banyak waktu dan kesempatan dalam meningkatkan pendidikan namun tetap dapat mengembangkan diri.
“Demi mendukung masyarakat Indonesia yang merupakan pekerja dan ingin melanjutkan perkuliahan, kami menghadirkan Flexible Program yang terdiri dari Sistem Modular, Enrichment Program, dan juga Minor Program yang diterapkan di Binus Online” kata Agus.
Binus Online adalah program yang sudah lama dipersiapkan untuk memberikan kemudahan/fleksibilitas kepada masyarakat yang ingin mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan berwawasan global.
Program yang ditawarkan adalah program pembelajaran baik formal maupun non formal. Program formal ditujukan untuk pendidikan tinggi mulai dari D3 dan S1, sedangkan untuk pendidikan non formal yang merupakan bagian dari continuing education akan menawarkan program modular dengan topik-topik khusus untuk professional dan juga program khusus untuk siswa kelas 2 dan 3 SMU yang ingin mempersiapkan masuk ke Binus University dan perguruan tinggi lain.
Sistem pembelajaran dan fasilitas yang diberikan kepada peserta sudah dirancang sedemikian rupa sehingga kualitas lulusan benar-benar terjamin dan juga memberikan nilai tambah lain yaitu kemampuan belajar mandiri yang tinggi, kedisiplinan, serta mampu membangun jaringan komunikasi global.
“Dengan kuliah di Binus Online, diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dengan sistem pembelajaran yang efisien, sehingga mahasiswa tidak perlu khawatir akan meninggalkan dunia kerja dan mampu meningkatkan produktivitas,”pungkas Agus. (J02)
