Kemendikbudristek Siapkan Regulasi Linieritas Terkait Penempatan Guru P1

  • Bagikan
Kemendikbudristek Siapkan Regulasi Linieritas Terkait Penempatan Guru P1

JAKARTA (Waspada): Sebanyak 62.645 guru prioritas 1 (P1) yang lulus passing grade seleksi (PG) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mendapat prioritas utama untuk diselesaikan penempatan dan pengangkatannya sepanjang 2023 ini.

Dari jumlah itu, sebanyak 45.307 orang atau 23,3 persen sudah mendapat penempatan sesuai dengan kebutuhan dan tinggal menunggu pengangkatan. Sedangkan 17.382 orang belum mendapat penempatan akibat tidak ada kesesuain (linieritas) antara bidang ilmu dan kebutuhan mata ajar di sekolah.

“Kebutuhan di sini menyangkut mata pelajaran yang dibutuhkan di sekolah dan linier dengan spesifikasi gurunya.Panitia seleksi nasional CASN terus berpikir bagaimana masalah P1 bisa diselesaikan tahun ini juga,”ujar Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Nunuk Suryani dalam jumpa media, kemarin.

Ditambahkan Nunuk, guru yang belum mendapat penempatan itu karena sebelumnya mengajar di mata pelajaran (mapel) paling banyak gurunya, seperti Bahasa Inggris.

Bahkan, banyak guru honorer Bahasa Inggris yang selama ini menjadi wali kelas di sekolah dasar (SD), saat perekrutan PPPK 2021/2022 terpaksa melamar ke jenjang SMP dan SMA, karena formasi guru bahasa Inggris tidak tersedia di SD.

Untuk 17 ribuan guru P1 yang tidak terdapat kebutuhan akibat tidak linier dengan mata pelajaran dan bidang ilmunya, Kemendikbudristek mencari solusi dengan fleksibilitas dalam mengajar. Dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka, guru bahasa Inggris dimungkinkan untuk mengajar di SD. Dengan catatan, hal itu harus ada penyesuaian linieritas.

“Kami tengah menyiapkan regulasi linieritas,” kata Nunuk.

Nunuk berharap, penyesuaian linieritas dapat menjadi upaya mengatasi masalah guru P1 yang belum dapat penempatan.

Jika masalah guru honorer belum selesai, lanjut Nunuk, maka rekrutmen ASN CPNS maupun PPPK dari jalur pendidikan profesi guru (PPG) belum bisa dilaksanakan.

“Kami mohon dukungannya untuk menuntaskan masalah P1 ini. Percayalah, Kemdikbudristek tidak akan membiarkan P1 tanpa kejelasan status. Mekanismenya sudah kami pikirkan,” tuturnya.

Nunuk memaparkan dari 193.954 guru P1, masih tersisa 62.645 yang tidak mendapat formasi pada PPPK 2022. Hal itu akan menjadi target untuk diselesaikan di PPPK guru 2023. Dari 193.954 P1, guru honorer negeri dan swasta yang sudah mendapat penempatan PPPK 2022 sebanyak 130.862. Lalu, ada 383 guru tidak menjadi sasaran penuntasan karena meninggal dunia, mengundurkan diri dan lainnya.

Nunuk meminta masyarakat juga melihat prestasi panselnas dalam rekrutmen guru ASN PPPK, meski prosesnya tidak berjalan mulus. Hingga saat ini ada 544.180 guru honorer yang telag berstatus PPPK.(J02)

  • Bagikan