Ukrida dan GKI Perkuat Pendidikan Berkarakter

  • Bagikan
Ukrida dan GKI Perkuat Pendidikan Berkarakter

JAKARTA (Waspada): Universitas Kristen Kirda Wacana (Ukrida) berkolaborasi dengan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jawa Barat menggelar kegiatan Bina Pendeta GKI, Senin (10/10/2022). Sebanyak 29 pendeta dengan masa pelayanan 6 sampai 12 tahun di GKI lingkup Jawa Barat mengikuti kegiatan tersebut.

Rektor Ukrida, Wani Devita Gunardi dalam sambutannya pada acara itu mengapresiasi kegiatan Bina Pendeta tersebut. Menurutnya, GKI ikut berperan mewartakan Ukrida sebagai kampus dengan keunggulan pada pendidikan karakter dalam kehidupan sivitas akademikanya.

“Harapan ke depan adalah dalam hubungan yang sudah terjalin baik ini, GKI dapat ikut memberi warna bagi Ukrida, dan bergandengan tangan dalam memajukan pendidikan,” kata Wani.

Dia menuturkan, sejarah pendirian Ukrida memang tidak terpisahkan dari peran GKI, dalam hal ini GKI Jawa Barat. Adanya dorongan kuat untuk menghadirkan pendidikan tinggi saat itu juga merupakan buah karya bersama yang terus dikembangkan sebagai wujud kesaksian dan pelayanan.

“Karena itu selayaknya tercipta jalinan kerjasama yang saling mendukung melalui peran masing-masing,” terangnya.

Dukungan Ukrida kepada GKI juga terwujud melalui pemberian beasiswa bagi anak jemaat GKI, beasiswa Klasis dan beasiswa bagi anak pendeta, untuk Fakultas Non Kedokteran.

Sejumlah 113 orang mahasiswa telah menerima beasiswa Klasis untuk tahun akademik 2021/2022, sedangkan beasiswa Klasis sudah dimulai sejak tahun 2007.

“Harapan ke depan adalah dalam hubungan yang sudah terjalin baik ini, GKI dapat ikut memberi warna bagi Ukrida, dan bergandengan tangan dalam memajukan pendidikan,” ujar Wani.

Duta Ukrida yang juga merupakan jemaat GKI dan penerima beasiswa Klasis, Angelo Gabriel Ivan Lay menambahkan, banyak hal tentang Ukrida membuat dirinya merasa ikut memiliki.

Di sela kegiatan tersebut, disampaikan juga materi mengenai perencanaan keuangan, khususnya bagi pendeta.

Sekretaris Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Ukrida, Fredella Colline mengatakan akan lebih baik jika setiap orang, termasuk para pendeta, memiliki pengelolaan keuangan yang terencana dan terintegrasi guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dia menegaskan, membicarakan masalah keuangan bukanlah hal yang tabu. Setiap orang ingin memiliki asset, seperti rumah, kendaraan, memenuhi kebutuhan sekolah anak, memiliki dana yang cukup saat memasuki pensiun, bahkan berinvestasi.

“Setiap tahap hidup manusia pasti memerlukan uang, sehingga perlu merencanakan pengelolaan keuangan sejak dini.  Saat memasuki purna tugas pendapatan akan menurun tetapi pengeluaran bisa saja meningkat karena kondisi kesehatan yang menurun. Jadi di situlah pentingnya perencanaan keuangan,” tandas Fedella.

Dalam kesempatan terpisah, dr. Eka Widrian Suraji, Ph.D., Direktur Rumah Sakit Ukrida, sangat mengapresiasi kegiatan Bina Pendeta ini, terlebih RS Ukrida ikut memfasilitasi sarana dan pemeriksaan kesehatan, sebagai salah satu upaya memperkenalkan pelayanan.

Selanjutnya, dr. Eka berharap melalui kegiatan ini, jemaat GKI mengenal keberadaan RS Ukrida sebagai bagian pelayanan, selain dapat menjaga komunikasi yang baik antara jemaat GKI dengan RS Ukrida.

”Sudah dimulai penjajakan untuk pelayanan kesehatan bagi para pendeta dan majelis GKI, yang kedepannya akan berkolaborasi dengan FKIK Ukrida. RS Ukrida memang belum terlalu lama memulai kiprahnya, tetapi berkomitmen untuk terus berproses agar menjadi lebih baik,” imbuhnya.

Pendeta Darwin Darmawan yang juga ditemui di sela-sela kegiatan mengatakan bahwa dalam pemandangan umum Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMSW) GKI 2023-2025, Ecclesia Schola dijadikan sebagai salah satu arah atau fokus pelayanan. (J02)

  • Bagikan