Irlub Berdayakan Masyarakat Madina

  • Bagikan

NAMA lengkapnya Muhammad Irwansyah Lubis, SH atau akrab dipanggil Irwan Lubis atau Irlub, lahir di Sipolupolu, Kec. Panyabungan Kab. Madina, Kamis 10 Januari 1980 dari ayah Alm. Bokar Lubis dan Ibu bernama Hj. Syamsiah.

Ayahnya berasal dari Desa Hutarimbaru-Kayulaut. Sejak muda, ayahnya mengabdikan diri sebagai tenaga pendidik dan perintis pendidikan di desa terpencil Aekbanir, dimana desa itu belum tersentuh pendidikan sama sekali.

Di saat Irwan lahir, ayahnya sudah bertugas sebagai kepala sekolah di SDN di Sipolpolu Kec. Panyabungan. Ibundanya seorang ibu rumah tangga bersahaja yang banyak memberikan pengaruh besar dalam membangun karakter seorang Irwan, mengingat Irwan kecil sudah ditinggalkan almarhum ayahandanya di saat masih berusia empat tahun.

Irwan menghabiskan masa kecilnya di Sipolupolu Kec. Panyabungan, sama seperti anak-anak pada umumnya. Pagi sampai siang menghabiskan waktu dengan bersekolah di SDN Inpres Sipolupolu (1986-1992) dan sorenya bersekolah agama di Madrasah Fastabiqul Khoirot Sipolupolu dan malamnya dilanjutkan belajar mengaji Alquran.  

Selepas SD, Irwan melanjutkan pendidikan di pesantren Musthafawiyah Desa Purbabaru Kec. Lembah Sorik Marapi selama tujuh tahun sehingga Desa Purbabaru “kampung kedua” baginya. Di masa “nyantri”  inilah banyak memberi pengaruh bagi Irwan dalam menanamkan nilai-nilai religius dalam pola pikir dan kehidupannya.

Proses, Kuliah dan Aktifis  

Selepas dari Musthafawiyah, Irwan melanjutkan studi S1 di Fakultas Hukum Universitas Medan Area (UMA) 1999-2023. Dalam rentang pendidikan di kampus, inilah di samping mengikuti studi akademik, Irwan juga banyak mengenyam pengalaman berorganisasi baik di intra maupun ekstra kampus. Di samping kegiatan kuliah dan organisasi,  sembari itu Irwan juga mengasah jiwa enterpereunernya dengan membuka usaha fotocopy dan cetakan di lingkungan kampusnya.

Irwan memulai debutnya di organisasi ekstra kampus sebagai aktivis HMI Himpunan Mahasiswa Islam) dan juga organisasi intra kampus di UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam) dan BEM (Badan Ewksekutif Mahasiswa), bahkan juga aktif di organisasi mahasiswa kedaerahan, Irwan didapuk sebagai Sekjend DPP Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal (Ima Madina) yang akhirnya mengantarkan beliau untuk berkiprah di Madina, baik sebagai pengusaha maupun dalam menjalankan aktifitas organisasi sosial politiknya.             

Organisasi, Profesi dan Partai

Setelah menetap di Madina sejak 2003, Irwan memulai usahanya baik dalam bidang usaha dagang, jasa konstruksi, properti sampai kebidang pertanian. Disamping itu Irwan juga disibukkan dengan berbagai kegiatan organisasi baik LSM, OKP, Ormas dan Orpol. Diawali dengan mendirikan Lembaga SP3M pada tahun 2003, yang bergerak sebagai pemerhati pendidikan di Madina di mana Irwan sebagai Direktur Eksekutifnya.  Dilanjutkan dengan aktivitas di YMC, GMPI, KAHMI, KNPI, Karang Taruna, BKPRMI, Granat, PP dan Ormas NU. Disamping itu, Irwan juga sempat beraktivitas di organisasi profesi di BPD Gapensi dan Kadin Madina.

Pada akhirnya Irwan memasuki organisasi politik dengan melabuhkan pilihan politiknya di PPP (Partai persatuan Pembangunan) pada tahun 2006 yang diawali sebagai Sekretaris Organisasi sayap kepemudaan PPP yaitu GMPI (Generasi Muda Pembangunan Indonesia). Dilanjutkan dengan masuk sebagai Pengurus Departemen Hukum di DPC PPP Madina pada tahun 2007 dan seterusnya menjabat sebagai Sekretaris DPC Kabupaten Madina selama 2 periode (2010-2021). Kiprah dipartai PPP ini sampai mengantarkannya menjadi Anggota DPRD Madina paruh waktu pada  periodesasi 2009-2014 dan saat ini beliau diberikan amanah sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Madina periode 2021-2026.

Karakteristik dan Pokok-pokok pikiran

Beranjak dari berbagai aktivitas dan kehidupan organisasi, banyak memberi pengaruh bagi karakter seorang Irwan, tentunya karakteristik para penggiat organisasi yang visioner, dinamis, inklusif, progresif, responsif dan aspiratif menjadi bagian dari warna kehidupannya sehari-hari. Seperti tergambar dari keseharian beliau yang terkesan “soft” dan santun, namun akan menunjukkan sisi “hard” dan tegasnya jika keadaan menuntutnya harus seperti itu.

Tak mengherankan dalam perjalanan karir politiknya, Irlub beberapa kali “menantang arus” dalam memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat yang diembannya baik sewaktu menjadi anggota legislatif, ketua partai maupun dalam perannya sebagai pemerhati pembangunan. Ide, gagasan dan kritikan konstruktif Irlub kerap menghisasi berbagai media massa maupun media soisal sebagai upaya dalam memberikan kontribusi dan sumbangsih pemikiran bagi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Mandailing Natal.

Satu “mimpi” besar Irlub untuk Kabupaten Mandailing Natal yang menjadi tujuan perjuangannya adalah bagaimana sesuai peran dan fungsi legislatif dapat memperjuangkan terwujudnya “Madina Senyum Ceria” yaitu Terwujudnya Masyarakat Madina yang Sehat, Nyaman, Unggul, Mandiri, Cerdas, Ber-Iman dan Ber- Akhlak. Jika ini terwujud tentunya ini merupakan wujud masyarakat Madina yang Madani seperti yang telah digariskan oleh para Founding Fathers di awal kabupaten ini berdiri.

Hal ini di atas dapat diimplementasikan dengan 1 visi dan 7 misi perjuangan. Visi Mewujudkan Madina Senyum Ceria dengan 7 misi perjuangannya yaitu:. 1. Madina yang Sehat dengan “Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat” melalui peningkatan pelayanan kesehatan yang murah, berkualitas dan akses yang mudah, pemenuhan asupan da gizi serta menggalakkan pola hidup dan lingkungan yang sehat. 2. Madina yang Nyaman dengan “Menciptakan  Kehidupan yang Tertib, Aman dan Nyaman” melalui penerapan tata aturan ketertiban umum baik dari tindak asusila, judi, narkoba, gangguan penyakit masyarakat dan gangguan umum lainnya begitu juga dari gangguan kerusakan lingkungan serta ditopang dengan pelayanan umum yang baik. 3. Madina yang Unggul dengan “Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat untuk Lebih kompetitif” melalui Pembangunan Manusia yang unggul baik melalui bidang  pendidikan, kesehatan maupun ekonomi.  4. Madina yang Mandiri dengan “Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Pelaku Ekonomi” Melalui Peningkatan pembinaan dan pendampingan pelaku ekonomi, UMKM  dan pengelola Sumber Daya Alam yang ada ditopang dengan infrastuktur yang memadai.  5. Madina yang Cerdas dengan “Meningkatkan Kualitas  Sumber Daya Manusia” melalui peningkatan pelayanan dan kualitas  pendidikan dan menstimulus kegiatan pendidikan berkelanjutan. 6. Madina yang ber-Iman dengan “Meningkatkan Kehidupan Beragama” melalui peningkatan peran aktif dalam menyokong pendidikan keagamaan maupun penyuluhan keagamaan dan spritual masyarakat serta menghidupkan lingkungan masyarakat yang agamais.. 7. Madina yang Ber-Akhlak dengan “Meningkatkan Kehidupan yang Bermoral dan Berakhlak” melalui peningkatan muatan pendidikan dan penerapan norma Agama, adat dan kearifan lokal masyarakat Mandailing Natal yang terkenal santun dan berakhlak dalam berperilaku.

Pokok-pokok pikiran ini akan menjadi arah perjuangan Irlub di kala diberi amanah duduk sebagai Anggota DPRD Madina. Tentunya perjuangannya melalui peran dan fungsi sebagai Legislator melalui fungsi Legislasi (Pembuat aturan), Budgeting (Penganggaran) dan Controling (Pengawasan). Dan tentunya juga harus sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang akan diserap baik secara formal melalui kegiatan  reses ataupun penyerapan aspirasi secara pribadi melalui “Gerakan Turun Dapil” yang akan dilakukan secara berkala, konsisten dan berkesinambungan.

Sebagai contoh salah satu serapan dari “Gerakan Turun Dapil” yang telah Irlub lakukan di Dapil 2 adalah melakukan pendampingan kepada Petani Aren di beberapa Desa di dapil 2. Pengelolaan sumber daya alam belum maksimal begitu juga pasca panennya masih tradisional, minim inovasi dan kreatifitas. untuk itu sangat dibutuhkan kehadiran Pemerintah Daerah dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan pendampingan untuk peningkatan pengelolaan SDA ini agar dapat memberikan nilai tambah bagi penghasilan masyarakat. Petani aren adalah salah satu contoh  prioritas mengingat Dapil 2 adalah pemasok 64,3%  gula aren di Madina. Begitu juga dengan komoditi lainnya yang dapat  menjadi komoditi andalan dari daerah ini.

Keluarga Kecil

Disamping segala aktivitas dan pemaparan diatas, tidak akan lengkap jika tidak diimbangi dengan sekelumit catatan terkait keluarga kecilnya. Irwan menikah di tahun 2005 dengan gadis Gayo dari Aceh Tengah yang bernama Akramah, SH. Saat ini pasangan ini sudah dikaruniai 4 orang anak yang bernama Kaysa Aira Awalia Lubis (17 tahun), Salwa Amira Assania Lubis (14 tahun), M. Win Riziq Al Amir Lubis (11 tahun)  dan M. Ahza Attahira Lubis (8 tahun).

Demikian catatan kecil ini sebagai informasi untuk mengenal lebih dekat M. Irwansyah Lubis, SH. Semoga bermanfaat dan dapat menjadi bahan referensi untuk mengenal sebagai Ketua PPP Madina dan sebagai salah satu  bakal Caleg pada Pemilu legislatif 14 Februari 2024.

Irham H Nasution

  • Bagikan