Malaysia Tangguhkan Umrah Akibat Omicron

  • Bagikan

     KUALA LUMPUR, Malaysia (Waspada): Malaysia menangguhkan perjalanan umrah ke Arab Saudi imbas lonjakan kasus Corona dari mereka yang datang dari negara tersebut. Terlebih data menunjukkan ada potensi penyebaran varian Omicron di antara jamaah.

     Seperti dilansir The Star, Minggu (2/1/2022) Kementerian Kesehatan Malaysia menangguhkan perjalanan umrah ke Arab Saudi mulai 8 Januari 2022 mendatang sampai waktu yang belum bisa ditentukan.

     Jamaah yang tiba selepas umrah di Malaysia juga harus menjalani karantina di pusat karantina atau hotel yang ditunjuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Nadma) mulai Senin (3/1).

      Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengatakan mereka yang telah merencanakan untuk pergi umrah, termasuk yang telah membayar paket perjalanan umrah, akan mendapatkan pengembalian dana atau penjadwalan ulang perjalanan setelah penangguhan berakhir.

     Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya serta Asosiasi Agen Perjalanan Umrah dan Haji saat ini tengah berdiskusi perihal dampak dari penangguhan perjalanan umrah yang diputuskan.

     “Bukan maksud pemerintah atau Kemenkes untuk melarang masyarakat melaksanakan umrah, tetapi ketika data yang kami terima sangat memprihatinkan dan ada peningkatan jumlah kasus yang sangat mengkhawatirkan, kami tidak punya pilihan selain menangguhkan perjalanan,” kata Khairy.

     Sejauh ini diketahui setengah dari 64 kasus Omicron yang dikonfirmasi di Malaysia berasal dari jemaah umrah. Kementerian Kesehatan masih menunggu hasil tes dari 966 sampel dugaan infeksi Omicron, di mana 750 atau 77,6% kasus Corona melibatkan pelancong yang datang dari Arab Saudi.

     Bagi jamaah yang berangkat ke Arab Saudi antara 1 hingga 7 Januari 2022 masih diizinkan untuk melanjutkan perjalanan tetapi harus menjalani karantina di pusat karantina atau hotel yang ditunjuk Nadma setibanya di Malaysia.

     Soal biaya karantina bagi jamaah haji, kata Khairy, terdapat pilihan untuk membayar biaya karantina di hotel-hotel yang terdaftar oleh Kementerian Kesehatan atau menjalani karantina di pusat-pusat karantina yang telah disediakan pemerintah.

     Lebih lanjut Khairy menyebut dalam dua minggu terakhir tahun 2021, mayoritas infeksi Corona berasal dari Arab Saudi, dengan total 1.161 kasus. Jumlah ini jauh dibandingkan dengan 49 kasus penularan dari Inggris, 13 dari Singapura dan 8 dari Indonesia.

     “Pertemuan besar-besaran yang melibatkan jemaah haji dari berbagai negara selama mereka tinggal di Arab Saudi telah mengekspos warga Malaysia pada risiko infeksi Covid-19 yang lebih tinggi, termasuk varian Omicron,”

     Khairy juga menyebut meningkatnya kasus terjadi lantaran warga yang melanggar aturan karantina mandiri sekembalinya di Malaysia. Mereka yang harusnya menjalani karantina selama 7 hari tidak patuh terhadap aturan sehingga menyebarkan virus ke sekitarnya.

     Menurut Khairy, jamaah umrah mungkin juga telah terinfeksi saat berada di Arab Saudi tetapi masih dalam inkubasi sehingga saat menjalani tes skrining sebelum kembali ke Malaysia masih dinyatakan negatif Corona.

     Melihat hal itu, pemerintah secara berkala akan melakukan penilaian risiko varian Omicron di dalam dan luar negeri, khususnya di Arab Saudi sebelum kembali mengizinkan umrah. (the star/m11)

  • Bagikan