Suasana Haru Sambut Kepulangan Jemaah Haji Kloter 18 Debarkasi Medan

  • Bagikan
KLOTER 18 TIBA DI KNO: Suasana haru menyambut kepulangan jemaah haji Kloter 18 Debarkasi Medan saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu (KNO), Deliserdang, dan selanjutnya dibawa ke Asrama Haji Medan, Minggu (23/7) siang. Waspada/Surya Efendi
KLOTER 18 TIBA DI KNO: Suasana haru menyambut kepulangan jemaah haji Kloter 18 Debarkasi Medan saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu (KNO), Deliserdang, dan selanjutnya dibawa ke Asrama Haji Medan, Minggu (23/7) siang. Waspada/Surya Efendi

MEDAN (Waspada): Suasana haru menyambut kepulangan jemaah haji Kloter 18 Debarkasi Medan saat tiba di Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang dan selanjutnya dibawa ke Asrama Haji Medan, Minggu (23/7) siang.

Pelukan dan tangisan haru setelah menempuh perjalanan jauh tampak jelas dari raut para jemaah haji saat turun dari tangga pesawat, namun rindu terobati setelah bertemu keluarga dan sanak saudara serta kerabat, terutama saat tiba di Asrama Haji Medan.

Diketahui, perjalanan panjang jemaah haji Kloter 18 Debarkasi Medan dari Madinah ke Kualanamu ini cukup kacau. Jemaah haji Kloter 18 ini terpaksa menunggu sampai 12 jam di Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz (MED) di Madinah, Arab Saudi.

‘’Selama 12 jam kami menunggu di Bandara Madinah, tanpa diberi makanan dan minum. Baru setelah terbang, kami diberi makan nasi dan minuman di dalam pesawat,’’ sebut Petugas Haji Daerah (PHD) Reza Pahlevi Lubis kepada Waspada di Asrama Haji Medan, Minggu (23/7).

Reza menyebut, kondisi 12 jam menunggu di bandara tersebut memang kacau. Jemaah terpaksa berpencar, ada yang membeli makanan di areal bandara di Madinah, ada pula yang duduk istirahat di luar bandara.

Saat terbang dari Madinah setelah 12 jam menunggu, pesawat Garuda Indonesia yang diketahui bernomor GA 3218 tidak langsung menuju Bandara Internasional Kualanamu (KNO), namun transit di Bandara Internasional Sardar Vallabhbhai Patel (BUISVP) di Kota Ahmedabad, Gujarat, India (AMD).

‘’Perjalanan dari MED ke AMD tersebut 4 jam. Saat transit tersebut menurut awak pesawat hanya mengisi bahan bakar, namun sampai 3,5 jam. Kami dilarang keluar dan tetap berada di dalam pesawat, AC pesawat dimatikan dan pintu pesawat dibuka. Saya kira pesawat tersebut ada masalah mesin,’’ ungkap Reza.

Baru setelah 3,5 lamanya transit di AMD, rombongan jemaah haji Kloter 18 Debarkasi Medan ini melanjutkan perjalanan menuju KNO menempuh waktu 4 jam. ‘’Ini perjalanan panjang dan melelahkan serta menjadi pelajaran bagi pemerintah, khususnya pihak Garuda Indonesia, semoga ke depan tidak terulang kembali,’’ cetusnya.

Hal senada juga disampaikan Sufrizal Tanjung, jemaah haji Kloter 18 asal Mandailing Natal. ‘’Di Muzdhalifah kami juga diterlantarkan soal makanan dan angkutan atau bus. Memang banyak cobaan yang kami alami di Kloter 18 ini,’’ tandasnya.

Sementara, pihak Garuda Indonesia merespon keluhan jemaah haji Kloter 18 Debarkasi Medan tersebut. General Manager Garuda Indonesia Medan, Meisye Paulina Tambunan kepada Waspada menjelaskan tidak ada permasalah mesin pesawat Garuda Indonesia saat mendarat dari MED menuju AMD.

Kata Meisye, pesawat haji yang depart dari MED (Madinah) memang plannya transit di AMD (India) untuk GA (jadi ada beberapa flight Debarkasi UPG (Ujung Pandang) BPN (Balikpapan) SOC (Solo) dan BDJ (Banjarmasin) juga transit di AMD sebelumnya waktu keberangkatan transit di KNO yang terbang dari MED).

Meisye menyebut, mulai Kloter 16 Debarkasi Medan, jemaah terbang dari Kota Madinah dan Plan pesawatnya memang transit di bandara AMD/India ini. ‘’Hanya memang Kloter 18 ini ada keterlambatan dari MED dan juga sewaktu transit juga ada keterlambatan,’’ tuturnya.

Meisye juga menyebut kalau pesawat SV juga yang mengangkut jemaah Indonesia tadinya transit di KNO memilih transit di Muscat Oman. Jadi schedule kita sudah info PPIH retiming ke jam 14.00. Namun info jemaah sudah leaving dari hotel pukul 04.00 pagi, tiba di airport jam 6 pagi. ‘’Jadi dari schedule mulanya kita telat 1 jam jadi sesuai SOP diberikan snack,’’ ucapnya.

Meisye kembali menjelaskan bahwa mulai Kloter 16 jemaah KNO terbang dari MED memang sesuai rencana (plan) transit di AMD, tetapi memang ada beberapa flight di-direct setelah diskusi antara kapten, operasional dan udara di MED yang juga baik, tidak terlalu panas. ‘’Karena saat ini infonya mencapai 40 derajat suhu di MED,’’ ucap Meisye.

Berasal dari Medan, Madina Dan Palas

Seperti diketahui, 346 orang jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 18 Debarkasi Medan ini berasal dari Kota Medan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Kabupaten Padang Lawas (Palas), tiba di Bandara Internasional Kualanamu pukul 10.55 WIB. Dan tepat usai salat zuhur pukul 12.55, bus yang membawa rombongan memasuki Asrama Haji Pangkalan Mansyur Medan.

Berdasarkan data manifest rombongan Kloter 18, terdiri dari Medan berjumlah 189 orang, Madina 148 orang dan Palas 1 orang, sementara Petugas Haji 8 orang.

Sementara jamaah haji Kloter 18 yang wafat berjumlah dua orang, masing-masing bernama Ani Misrah Binti H. Haris Fadhillah Harahap nomor manifest 090 usia 56 tahun beralamat Jalan Eka Budi Gang Eka Budi Medan dan Martono Mujoto Suwarno Bin Mudjoto nomor manifest 191 usia 61 tahun beralamat Jalan Brigjen Katamso Gang Perbatasan Baru 62-A, meninggal di RS Arab Saudi dan dimakamkan di sana.

Di Asrama Haji, jemaah Kloter 18 disambut Kakanwil Kemenag Sumut Ahmad Qosbi dan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution untuk selanjutnya dilepas kepada keluarga masing-masing yang menjemput jemaah di asrama.

Sebanyak 148 jemaah Madina ini langsung diberangkatkan menuju Kota Panyabungan dengan menggunakan 5 unit bus PT. Antar Lintas Sumatera (ALS), dengan jarak tempuh Medan-Panyabungan, Madina hampir 15 jam.

Kakanwil Kemenag Sumut, yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Ahmad Qosbi berpesan kepada seluruh jemaah yang baru tiba dari Tanah Suci ini agar menjaga kemabruran haji.(m29)

  • Bagikan