Andy R Pratama, Meningkatkan Kualitas Profesi lewat Guru Penggerak

  • Bagikan
Andy R Pratama, Meningkatkan Kualitas Profesi lewat Guru Penggerak

MEDAN (Waspada): Pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-78 di Indonesia Arena, Sabtu 25 November lalu,  Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengajak para guru untuk terus berinovasi, meningkatkan kualitas pendidikan bangsa dan menciptakan sumber daya manusia unggul yang berkepribadian dan berkarakter Indonesia. Terlebih dalam menghadapi tantangan masa depan dan perubahan global yang semakin tidak terprediksi, baik itu disrupsi teknologi, hingga lanskap politik dan ekonomi global.

“Untuk itu saya sangat menghargai gerakan bersama dalam wujud Merdeka Belajar yang diinisiasi oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,”ujar Presiden Jokowi.

Tema HGN 2023 adalah ‘Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar’. Dalam konteks tersebut, majunya pendidikan Indonesia terletak pada kemerdekaan guru. Kemerdekaan dalam mengajar, meningkatkan kemampuan diri, serta saling belajar dari sesama, supaya bisa memberikan pendidikan yang berkualitas.

Berangkat dari keinginan untuk terus meningkatkan kemampuan profesi pendidik, Andy R Pratama, seorang guru yang lama mengabdi di Sekolah Dasar Negeri di Kota Medan, mencoba masuk dalam program Guru Penggerak. Setelah melewati sejumlah tes, termasuk tes karya tulis atau esai, akhirnya Andy lulus tes dan bergabung dalam pelatihan Guru Penggerak angkatan ke-5 di Kota Medan, pada pertengah tahun lalu.

“Awalnya saya kurang tertarik. Saya pikir program apa, sih ini? Tapi karena teman-teman sesama guru yang semangat mengisi tes pendaftaran, saya kok jadi penasaran dan akhirnya malah tertarik mendaftar,” kenang Andy, sambil tertawa renyah.

Setelah itu Andy dan kawan-kawan calon guru penggerak sama-sama berkutat pada pelatihan Guru Penggerak selama 6 bulan. Selama itulah, Andy merasa cakrawalanya sebagai seorang guru semakin luas.

“Kemerdekaan mengajar, meningkatkan kemampuan diri serta saling belajar dari sesama guru benar-benar menjadi materi utama pelatihan Guru Penggerak,” ujar Andy kepada tim Press Tour Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang datang ke SMPN 4 Kota Medan, Selasa (28/11/2023)

Setelah menyelesaikan pelatihan, Andy menjadi Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 068074 Medan Denai. Dengan demikian, Andy menjadi salah satu dari sedikitnya 9 ribu Kepala Sekolah yang berasal dari Program Guru Penggerak. Sementara jumlah Guru Penggerak saat ini mencapai 50 ribu orang.

Andy mengakui, menjadi guru penggerak telah membuatnya semakin mantap bergerak. Artinya, karena sudah dibekali ilmu tentang berkolaborasi, makanya tidak terlalu kaku baginya untuk memulai kerja sama dengan pihak manapun untuk kepentingan kemajuan sekolah. Kepercayaan diri telah terbangun.

“Dalam beberapa kegiatan, misalnya ketika perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, saya menggalang kerja sama dengan berbagai pihak untuk menggalang perayaan 17 Agustus secara bersamaan. Waktu itu bahkan sampai beberapa sekolah ikut serta,” ujar pria murah senyum yang juga pendiri komunitas dongeng di kotanya.

Andy yang dilantik sebagai Kepala Sekolah sejak 15 Maret 2023, melakukan berbagai gebrakan. Salah satu yang cukup fundamental adalah menghidupkan kembali perpustakaan sekolah. Saat dia masuk, perpustakaan nampak terbengkalai dengan sejumlah alat peraga pembelajaran yang dibiarkan begitu saja.

“Saya berinisiatif menghidupkan kembali perpustakaan dan memakai alat peraga pembelajaran yang masih berfungsi,” ujarnya.

Mengetahui begitu berharganya ilmu dan wawasan baru bagi para guru, Andy berharap program Guru Penggerak tetap dilanjutkan. Tidak banyak kesempatan bagi guru untuk belajar, kecuali ada kebijakan yang luas dan menyeluruh seperti saat ini.

“Bagi kami guru-guru, khususnya yang ada di daerah, sangat berharap untuk tetap merasakan indahnya proses pengayaan kualitas diri seperti guru penggerak ini. Apalagi era tranformasi digital seperti saat ini, maka peran guru sebagai fasilitator pembelajaran di kelas, perlu untuk terus ditingkatkan mutunya,” pungas Andy.

Program Guru Penggerak saat ini telah menghasilkan 50 ribu alumni. Mereka tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Dari jumlah itu, sudah ada sedikitnya 9 ribu orang yang diangkat sebagai Kepala Sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai tingkat SMU.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim berkomitmen untuk meningkatkan jumlah Guru Penggerak menjadi 100 ribu orang pada 2024. (J02)

  • Bagikan