Pemdes Purbatua Gelar Sosialisasi Penanggulangan Stunting

  • Bagikan
Kepala Desa Purbatua,Muhammad Yusuf (2 kanan) saat membuka sosialisasi stunting di Aula Desa Purbatua, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Minggu (25/2).Waspada/Mohot Lubis.
Kepala Desa Purbatua,Muhammad Yusuf (2 kanan) saat membuka sosialisasi stunting di Aula Desa Purbatua, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, Minggu (25/2).Waspada/Mohot Lubis.

P.SIDIMPUAN (Waspada) : Pemerintah Desa (Pemdes) Purbatua, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan beri pencernaan pada warga pentingnya pencegahan stunting melalui sosialisasi Stunting dan Kesehatan masyarakat, Minggu (25/2).

Sosialisasi dengan tema ‘Cegah stunting sejak dini dengan mengoptimalkan peran orang smart parenting dan lingkungan hidup sehat’ yang dibuka Kades Purbatua, Muhammad Yusuf dan digelar di aula Desa Purbatua diikuti ibu hamil, ibu yang memiliki anak usia dibawah lima tahun, PLKB, Bidan Desa, remaja dan masyarakat setempat.

Dalam memberikan pencerahan dan pemahaman kepada warga berapa pentingnya pencegahan dan penanggulangan stunting, Pemdes Purbatua menghadirkan Camat Padangsidimpuan Tenggara Eka Yanti Batubara, Kepala Puskesmas Pijorkoling Ruslayni Pandai, Koordinator KB Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Nopiana Lepi dan Pauzi S.Gz dari Satgas Stunting BKKBN Sumut sebagai pemateri.

Kades Purbatua Muhammad Yusuf mengatakan pencegahan dan penanggulangan stunting merupakan program nasional yang dimulai pada usia remaja atau yang disebut calon pengantin.”Peserta sosialisasi termasuk remaja usia calon pengantin, ibu yang punya balita dan keluarga muda,” katanya.

Menurut Kades Sosialisasi pencegahan stunting tersebut sangat penting sebab pencegahan stunting dapat berhasil jika masyarakat dapat memahami bagaimama cara mencegah agar tidak terjadi stunting pada anak.

Kepala Puskesmas Pijorkoling, Ruslayni Pandai sebagai Nara sumber pertama dalam sosialisasi stunting tersebut menjelaskan bahwa stunting terjadi akibat pola hidup yang tidak teratur dimulai sejak rekaman sebagai calon orang tua.

Menurutnya, stunting dapat dicegah dan ciri ciri stunting itu antara lain tinggi badan anak lebih pendek dari tinggi badan anak secara umum yang seusia dengannya.”Stunting itu dapat dicegah, jadi jangan malu, anak dibilang stunting,” ucapnya.

Koordinator KB Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Noviaana Lepi mengungkapkan salah satu penyebab stunting termasuk pernikahan dini.” Pernikahan dini dapat disebabkan akibat pengaruh lingkungan, ekonomi dan orang tua,” ungkapnya.

Fauzi S.Gz dari Satgas Stunting BKKBN Sumut menegaskan bahwa tiga komponen utama penanggulangan stunting yakni pola asuh, pola makan yang teratur serta air bersih dan sanitasi yang baik.”Kemudian orang tua yang merokok, termasuk disaat sebelum menikah dapat berpengaruh terhadap timbulnya stunting pada keturunannya,” tuturnya.

Camat Padangsidimpuan Tenggara Eka Yanti Batubara SE, selain memberikan pemahaman kepada warga pentingnya pencegahan dan penanggulangan stunting, juga memberikan motivasi pada warga agar selektif dalam hidup sebab pola hidup yang teratur dan sanitasi yang baik sangat berpengaruh terhadap stunting.(a39).

  • Bagikan