Cegah Stunting, BKKBN Dorong Produk Makanan Lokal Bergizi

  • Bagikan
Cegah Stunting, BKKBN Dorong Produk Makanan Lokal Bergizi

PALEMBANG (Waspada): Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendorong penggunaan produk makanan lokal bergizi sebagai bagian dari upaya pencegahan stunting.

Seperti diketahui, kurangnya akses makanan bergizi adalah salah satu penyebab stunting. Selain itu, pola asuh orang tua dalam pemberian makanan bergizi pada bayi dan anak juga menjadi kunci dalam mencegah stunting.

“Pola asuh ini menjadi bagian yang sangat penting. Kalau kita tahu seperti apa makanan bergizi bagi anak-anak kita. Maka kita sebagai orang tua pun akan menjaga makanan yang dimakan anak-anak kita. Oleh karena itu nanti ada demo masak masakan sederhana. Karena konsep makanan di DAHSAT itu bukan yang aneh-aneh,”ujar Deputi Pengendalian Penduduk BKKBN Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, pada kegiatan edukasi makanan bergizi lokal melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas pada ratusan kader pengelola, penyuluh KB, dan Tim Pendamping Keluarga, di Palembang, Rabu (5/7/2023).

Dapur Sehat Atasi Stunting merupakan sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (keluarga yang memiliki catin, bumil, busui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu), melalui pemanfaatan sumberdaya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumberdaya/kontribusi kemitraan lainnya.

BKKBN melalui Dashat berupaya keras mendorong masyarakat untuk dapat mengonsumsi makanan-makanan bergizi lokal yang terjangkau.

“Kegiatan Dashat mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik dan dipadukan dengan berbagai kegiatan kemitraan melalui model pengelolaan sosial, komersial dan kombinasi,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Pemprov Sumatera Selatan Dharma Budhi, menghimbau kepada seluruh Kepala Daerah, Kepala Dinas dan Kepala Badan, Camat, Lurah/Kades, PKK kader IMP dan seluruh sektor terkait untuk
mendukung program Bangga Kencana dan Program Percepatan Penurunan Stunting, termasuk Dashat di daerahnya masing – masing.

“Sehingga apa yang menjadi tujuan utama dalam mensejahterakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup seluruh keluarga dapat kita wujudkan. Pencegahan Stunting
dimulai dari hulu, dari remaja, catin, maka generasi penerus bangsa haruslah tumbuh dalam keadaan sehat, cerdas dan produktif, jika anak – anak terlahir sehat dan tumbuh dengan baik serta didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka diharapkan mereka dapat menjadi model kesuksesan bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Sales Manager South Sumatera Region PT Nestlē
Indonesia Leli Yovina yang juga hadir dalam acara tersebut menuturkan bahwa sepanjang perjalanan Nestlē Indonesia mewujudkan peningkatkan kualitas hidup individu untuk generasi mendatang, Nestlē Indonesia telah menerapkan kerjasama secara pentahelix dengan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingam termasuk dengan BKKB RI yang telah menjadi mitra strategisnya sejak tahun 2021.

“Salah satu kerjasama kami bersama BKKBN adalah Dashat di Kabupaten Karawang pada tahun 2022. Program Dashat yang menyediakan makanan sehat dan bergizi dan seimbang untuk 85 anak selama 4 bulan ini berhasil menurunkan jumlah anak stunting sejumlah 23%, meningkatkan status gizi sebesar 50% serta rata-rata kecukupan zat gizi mikro, kalsium, zat besi dan zinc,” kata Leli.

Sementara itu, Guru Besar Pangan dan Gizi Intitut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ali Khomsan MS yang menjadi salah satu narasumber dalam webinar ini mengatakan bahwa pemberian gizi yang optimal pada anak usia dini dibutuhkan agar pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya.

“Oleh karena itu saya mengatakan bahwa pentingnya menjaga gizi kita supaya defisiensi mikronutrien itu bisa teratasi. Stunting itu bukan soal persoalan kalori saja, bukan persoalan protein saja, tetapi juga defisiensi mikronutrien. Kurang Fe, kurang zinc, itu adalah penyebab2 dari stunting dan itu kaitannya dengan konsumsi pangan hewani,” tutupnya.

Kegiatan “Peningkatan Kapasitas Kader Kampung KB sebagai Upaya Menuju Keluarga Bebas Stunting” ini dilakukan secara luring pada Kamis (5/7/2023) di Hotel Aston, Palembang.

Acara ini juga merupakan rangkaian peringatan Puncak Hari Keluarga Nasional ke-30 Tahun 2023. Peserta yang hadir sejumlah 180 orang yang terdiri dari Sekretaris Daerah Provinsi, Sekretaris Daerah Kota Palembang, Bappeda, Dinas Pertanian, Badan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas PMD, Universitas, Perguruan Tinggi dan Sekolah Tinggi, Mitra Lokal, Pengelola Program Bangga Kencana Tingkat Provinsi, Penyuluh KB, TP PKK, Pokja Kampung KB, Kader Dashat, dan Tim Pendamping Keluarga. Narasumber yang hadir yaitu Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN Dr. Faharuddin, Wakil 4 TP-PKK Provinsi Sumatera Selatan dr. Salilul Muchtar dan Guru Besar Pangan dan Gizi Intitut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ali Khomsan MS.(J02)

  • Bagikan