Penting, Peran Perempuan Dalam Pembangunan

  • Bagikan
Penting, Peran Perempuan Dalam Pembangunan

BANDUNG (Waspada): Memeringati Hari Kependudukan Dunia pada 11 Juli lalu Pemerintah Kabupaten Indramayu menyuarakan pentingnya peran perempuan dalam pembangunan.

“Kesetaraan gender menjadi salah satu kunci menuju kemajuan pembangunan yang berkeadilan,” ujar
Bupati Indramayu Nina Agustina, SH MH, CRA pada peringatan Hari Kependudukan Dunia Tahun 2023, Kamis (20/7/2023), di Lapangan Karangampel, Desa Benda, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu (Jawa Barat).

Acara ini dihadiri Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Dr. Bonivasius Prasetya
Ichtiarto, S.Si, M.Eng, dengan mengangkat tema lokal “Dengarkan Aspirasi Perempuan dan Anak Perempuan”. Dihadiri juga jajaran BKKBN, Forum GenRe Kabupaten Indramayu, dan para kader KB.

Dalam memajukan peran perempuan, Bupati mengatakan pemerintahannya membidik empat sektor utama dalam program pemberdayaan perempuan. Keempat sektor itu adalah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan.

“Langkah strategis disiapkan untuk mengatasi isu pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Ini sekaligus untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s), utamanya Tujuan kelima, yakni kesetaraan gender,” kata Nina.

Dalam paparannya, Nina membeberkan bahwa di bidang pendidikan, capaian rata-rata lama sekolah anak Kabupaten Indramayu pada 2022 untuk perempuan masih rendah, hanya tamatan SD atau kelas 1 SMP.

Adapun upaya yang dilakukan pemkab untuk menaikkan rata-rata lama sekolah di antaranya dengan menggenjot program kejar paket (Jaket). Program Jaket ini merupakan 1 dari 10 program unggulan Bupati Indramayu. Melalui program ini, warga yang putus sekolah bisa melanjutkan pendidikan secara gratis.

Di bidang kesehatan, pada 2020 Kabupten Indramayu berhasil menurunkan kasus kematian ibu menjadi 38 kasus dengan angka kematian yang dilaporkan sebesar 126,44 persen.

Beberapa upaya penurunan kematian ibu, bayi dan balita yang telah dilakukan antara lain melalui pelayanan kesehatan yang diprioritaskan pada pelayanan promotif dan preventif. Namun juga tetap melakukan pelayanan kuratif dan rehabilitatif.

Pada 2021, Indramayu berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 29,19 persen menjadi 14,4 persen di 2022. (SSGI 2022)

Di bidang ekonomi, masih terjadi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan oleh aksesibilitas perempuan dalam kesempatan kerja, sehingga akumulasi upah perempuan secara keseluruhan menjadi sangat rendah.

Dalam rangka meningkatkan pendapatan bagi perempuan, pemerintah Kabupaten Indramayu mengintensifkan pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). Selain itu, ada pula salah satu program unggulan Bupati, yaitu Perempuan Berdikari yang merupakan program pelatihan kewirausaan bagi purna PMI.

Di bidang politik dan pengambilan keputusan, perempuan di legislatif hasil Pemilu 2019 DPRD Kabupaten Indramayu berjumlah 17 orang (34%). Artinya, sudah memenuhi target 30 persen kuota yang ditetapkan.

Adapun perempuan di eksekutif, seperti disampaikan Bupati, terdiri satu kepala daerah, eselon II tiga orang (11,5%) dari 26 perangkat daerah, eselon III 34 orang (32%), organisasi perempuan 41 organisasi, kuwu 27 orang (8,5%), BPD 72 orang (22,64), lurah dua orang (25%), camat satu orang (3,2%), dan sekretsris camat tiga orang (9,6%).

Nina juga mengatakan berbagai kasus terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak juga merupakan faktor penghambat upaya peningkatan kualitas dan peran perempuan.

Data laporan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tahun 2022 dari Polres Indramayu menunjukkan perempuan dewasa yang mengalami kekerasan sebanyak 41 orang; anak laki-laki 29 orang; dan anak perempuan 54 orang.

Dalam upaya meningkatkan gizi keluarga dalam rangka percepatan penurunan stunting, Kabupaten Indramayu meraih beberapa capaian. Terbaru adalah penghargaan Manggala Karya Kencana yang diberikan kepada Bupati Indramayu.

Setidaknya terdapat tiga indikator keberhasilan atas diraihnya penghargaan itu, yakni penurunan stunting, capaian program Bangga Kencana, dan inovasi berupa aplikasi Gesit untuk memantau dampak pemberian paket asuhan anak stunting. Selain itu, kartu pemantauan orang tua asuh balita stunting sebagai instrumen memantau perkembangan intervensi anak stunting.

Sejak 2018, pemerintah Kabupaten Indramayu juga berkomitmen membentuk Kampung KB. Hingga saat ini telah terbentuk sebanyak 204 Kampung KB, dari 317 desa yang ada di 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu.

Pembentukan Kampung KB diarahkan ke setiap desa di Kabupaten Indramayu, dengan tujuan agar hidup masyarakat desa menjadi berkualitas. “Melalui program keluarga berencana dan pembangunan dalam sektor tertentu, diharapkan nantinya terwujud keluarga kecil yang berkualitas di Kampung KB,” jelas Bupati dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Pemkab Indramayu, Jajang Sudrajat.

Acara diisi dengan pemutaran film berjudul “Telur Setengah Matang”. Film berdurasi 16 menit ini mengisahkan tentang terampasnya hak-hak perempuan ketika mereka hamil di usia dini.

Digelar juga sesi dialog dengan menghadirkan pembicara Opik Hidayat, Plt. Kepala Dinas Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Indramayu; Wiwin Winarni Pamungkas, Direktur Eksekutif Indokompeten; Putu Ayu Saraswati, Champion/Duta UNFPA/Putri Indonesia/Duta Lingkungan Hidup tahun 2020.

Selanjutnya para peserta melakukan peninjauan ke Kampung KB yang berlokasi di Desa Benda, Kecamatan Karangampel. (J02)

  • Bagikan