KETIKA melintas di jalan umum Gunungbarani, Kec. Panyabungan Kota, Kab. Mandailing Natal, Kapolres Madina AKBP HM Reza Chairul Akbar Sidik, SIK, SH, MH spontan menghentikan mobilnya. Kapolres mau ngapain?
Begitu mobil dinas itu berhenti, Kapolres dengan wajah tersenyum menghampiri seorang lanjut usia (lansia) tertatih di pinggir jalan menggunakan tongkat. Kapolres menyapa dengan sangat simpatik.
“Assalamu ‘alaikum. Mau kemana, Nek, panas-panas seperti ini?” tanya perwira melati dua itu, sambil tersenyum ramah. Kapolres memegang pundak si Nenek.
Dengan wajah heran dan bingung, Nenek mengatakan, dia ingin kembali ke rumahnya sepulang menjenguk cucu.
“Wa ‘alaikum salam. Ise do on (siapa ini). Giot mulak tu bagas, baru mangaligi pahompu (mau pulang ke rumah, baru nengok cucu),” jawab Nenek.
Perwira alumni Akpol 2003, mendoakan agar Nenek sehat selalu dan diberi keberkahan umur. Kapolres memberi tali asih kepada Nenek.
“Nek, ini, ada sedikit rezeki untuk Nenek. Mudah-mudahan bermanfaat ya, Nek. Semoga Nenek sehat wal afiat selalu dan mendapat umur yang berkah,” ujar Kapolres sambil menyalami Nenek seraya mencium tangannya.
AKBP HMReza Chairul kemudian masuk ke dalam mobil untuk melanjutnya perjalanan menuju Markas Komando Polres Mandailing Natal.
Ya, beginilah, aksi simpatik keseharian Kapolres Madina ketika di lapangan, yang kebetulan terekam kamera. Dia sangat responsif.
Ketika di lapangan, sering terlihat singgah di masjid mana pun untuk melaksanakan shalat berjamaah. Terkadang menjadi mu’azin, kadang menjadi imam. Sempat bersilaturahmi dengan jamaah.
Beberapa kali menyampaikan kata sambutan di acara resmi, Kapolres mengawali dengan melantunkan shalawat.
Ternyata, aksi simpatik dan responsif Kapolres Madina makin tertular kepada seluruh personel. Program Jumat Barokah, misalnya, kegiatan rutin yang makin mendekatkan Polri dengan masyarakat.
Babinkamtibmas Polsek Panyabungan Polres Mandailing Natal Bripka Fadli Hasyim, melaksanakan kegiatan Jumat Barokah di Desa Gunungbarani, Jum’at (20/1).
Bripka Fadli Hasyim membagikan sembako beras, di mana sumber pengambilannya dari sumbangan personel Polres Madina, yang juga Program Pos Jubah (Polisi Sedekah Jumat Berokah).
Menurut Bripka Fadli Hasyim, penyaluran sembako merupakan salahsatu bentuk kepedulian para personel Polres Madina kepada masyarakat kurang mampu.
Nenek Masniari sangat bersyukur dan berterimakasih atas perhatian diberikan kepadanya. Dia berharap, agar ke depan, Polri semakin sukses dan jaya serta semakin cinta kepada masyarakat.
Nah, tak perlu heran, Polres Madina meraih predikat terbaik kedua, terkait pelayanan publik di jajaran Polda Sumatera Utara, dari Ombusman Republik Indonesia perwakilan Sumut, beberapa waktu lalu. Iya, kan? (Irham Hagabean Nasution)