Ramli Lubis Berharap Kejar Ketertinggalan Pantai Barat

  • Bagikan
Ramli Lubis Berharap Kejar Ketertinggalan Pantai Barat
Dr. H. Ramli Lubis. screenshot

SEPERTI biasa, Dr H. Ramli Lubis, MM langsung sangat bersemangat. Wajahnya berbinar-binar begitu berbicara tentang kampung halaman.

“Sebenarnya, Pantai Barat Mandailing Natal punya potensi luar biasa, ya… sumber daya alamnya, sumber daya manusianya,” ujar tokoh masyarakat Pantai Barat, mantan Sekda Medan dan mantan Wakil Wali Kota Medan, saat suatu acara di Asrama Haji Medan, Sabtu (11/2).

Dia menghadiri pengukuhan pengurus dan pengawas Yayasan Pendidikan Pantai Barat Madina (YP2BM) sekaligus Sosialisasi Pendirian STAIS Syekh Abdul Fattah. Ramli Lubis salahsatu dewan pembina yayasan di kepengurusan terdiri para tokoh Pantai Barat.

Dia memang terkenal sangat intens mengurus kampung halamannya di tengah kesibukannya yang luar biasa saat menjadi birokrat di Penko Medan. Dari dulu — mungkin sebelum digaungkan Raja Inal Siregar (alm) marsipature hutana be — Ramli justru sudah memulai membangun kampung halaman.

Saat pengukuhan pengurus dan pengawas YP2BM, Drs H. Amrun Daulay, MM — ketua dewan pembina yayasan ini mantan Dirjen, mantan Sekdaprovsu dan mantan anggota DPR RI — menyoroti kepedulian Ramli Lubis upayanya membangun kampung halaman mereka saat masih aktif di birokrasi.

Dalam pandangan Ramli Lubis, STAIS Syekh Abdul Fattah di Natal akan membawa kemaslahatan orang banyak, memberi kemudahan bagi masyarakat Pantai Barat untuk meningkatkan SDM.

“Seperti disampaikan Pak Amrun Daulay dan Ibu Wakil Bupati Madina, inilah bagian dari upaya pemerataan di bidang pendidikan dan membangun kampung halaman,” ujar Ramli Lubis.

Menurut dia, untuk sementara, dua program studi Pendidikan Agama Islam dan Ekonomi Syariah, tapi bukan mustahil dikembangkan prodi lain menyangkut kelautan, perikanan, kehutanan dan perkebunan.

“Intinya, ini bagian dari upaya terus meningkatkan kualitas SDM, khususnya di daerah ini. Padahal, kita tahu persis, dari dulu kualitas SDM di Pantai Barat diakui banyak orang. Dari sini juga lahir sejumlah ulama,” ujar Ramli Lubis.

Menyinggung pemekaran Pantai Barat Mandailing dari kabupaten induk Mandailing Natal, Ramli melihatnya bagian dari upaya mengejar ketertinggalan, termasuk masalah infrastruktur dan memperdekat jarak untuk pelayanan masyarakat.

“Tentu saja, Kab. Madina sebagai kabupaten induk, akan berkolaborasi dengan Kab. Pantai Barat Mandailing untuk bersama-sama menciptakan kemaslahatan orang banyak,” ujar Ramli Lubis.

Saat ini, banyak orang mengharapkan lahir Kab. Pantai Barat Mandailing di penghujung masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Mungkinkah? Insya Allah.

Irham Hagabean Nasution

  • Bagikan