Bayi Kembar Siam Asal Lebak Dirujuk Ke RSCM

Kemensos Fasilitasi Biaya Operasional

  • Bagikan
Bayi Kembar Siam Asal Lebak Dirujuk Ke RSCM

JAKARTA (Waspada):Sepasang bayi kembar siam asal Lebak, Provinsi Banten, Zharifa Sakinah Mecca dan Tanisha Zaara Mecca, dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta oleh Kementerian Sosial melalui Sentra Galih Pakuan.

Sepasang bayi ini mengalami dempet dada sampai perut dan dipersiapkan untuk menjalani operasi pemisahan tubuh.

“Bayi kembar siam sudah kami rujuk ke RSCM dan sudah dijadwalkan untuk operasinya. Mereka sementara tinggal dulu di Sentra Handayani di Bambu Apus sambil menunggu jadwal operasi pemisahan tubuh,” kata Kepala Sentra Galih Pakuan Siti Sari Rumayanti, dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (25/2).

Zharifa dan Tanisha adalah bayi kembar siam berusia 4 bulan anak dari pasangan Ida Parwati (33) dan Evi Kunaefi (46), warga Desa Curugpanjang Kecamatan Cikulur, Lebak. Keduanya lahir dengan berat total 4 kg di RS Kartini Lebak. Dengan kondisi dempet, bayi kembar itu harus dirujuk ke RSCM untuk penanganan lebih lanjut.

Sehari-hari, Evi bekerja sebagai buruh di pabrik sepatu di Jakarta dengan penghasilan Rp1 juta per bulan. Dengan penghasilan terkbatas, ia khawatir tidak mampu membiayai akomodasi selama operasi terutama untuk membeli susu dan transportasi pulang pergi ke RSCM yang membutuhkan biaya sekitar Rp300 ribu untuk sekali kontrol dan pembiayaan lainnya yang tidak ditanggung oleh BPJS.

Menurut Sari, Kemensos akan menfasilitasi operasional selama operasi, sedangkan biaya operasi ditanggung BPJS.

“Untuk biaya rawat inap dan operasi Alhamdulillah sudah dikaver dalam BPJS PBI, dan keluarga ini juga sudah masuk ke dalam data DTKS,” ujarnya.

Sebelumnya, Kemensos telah menyalurkan bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) berupa bantuan bahan pokok, kebutuhan nutrisi, sandang bayi, dan peralatan untuk makanan bayi berupa tabung NGT dan selang silicon. Sedangkan bantuan kewirausahaan akan disalurkan setelah operasi.

“Untuk bantuan kewirausahaan akan tetap diberikan juga kepada ibunya setelah operasi pemisahan tubuh dilakukan dan bayi sudah lebih sehat,” kata Sari.

Sementara itu, Kemensos juga memberikan dukungan psikososial kepada orangtua bayi kembar dan keluarga agar tetap bersabar dan memberikan motivasi untuk tetap semangat dalam merawat bayinya. Selain itu, Kemensos juga berkoordinasi dengan Pekerja Sosial Medis RSCM untuk mendapatkan pendampingan dan advokasi selama operasi pemisahan bayi dilakukan.

Dikatakan Sari, rencana pemisahan kedua bayi akan dilakukan ketika berat mencapai 10 kg, sesuai yang disampaikan tim medis RSCM. (J02)

  • Bagikan