Rakorda LLDikti III Dukung Implementasi MBKM

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Peningkatan mutu melalui 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi dan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi kunci utama mencetak lulusan pendidikan tinggi yang diserap secara optimal oleh dunia usaha dan industri (DUDI).

Untuk itu, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III wilayah Jakarta terus menerus
menetapkan strategi dan inovasi layanan agar perguruan tinggi di lingkungan LLDikti wilayah III, dapat memperoleh akreditasi unggul agar dapat menginspirasi satu Indonesia.

“Kami banyak melakukan modifikasi anggaran terutama untuk kegiatan fasilitasi seperti bimbingan teknis bagi perguruan tinggi yang akreditasinya masih C, pelatihan PEKERTI untuk dosen, peningkatan kualitas jurnal dan sebagainya dalam bentuk klinik-klinik,” ujar kepala LLDikti Wilayah III, DR Paristiyanti Nurwardani dalam acara
Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) bersama Pimpinan Perguruan Tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah III dengan tema “Kampus Merdeka dari Jakarta untuk Indonesia”, yang bertepatan dengan Hari Kartini, Kamis 21 April 2022 di Hotel Le Eminence, Ciloto Puncak.

Dalam waktu yang bersamaan, hadir juga Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek dengan paparannya tentang Implementasi MBKM di kancah dunia (G-20 MBKM), Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi yang memaparkan tentang Kebijakan Kampus Merdeka dan Transformasi Pendanaan Pendidikan Tinggi, Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tentang kebijakan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM), Direktur Sumber Daya Dirjen Diktiristek yang menjelaskan tentang Beban Kerja Dosen dan Program MBKM, serta Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Dirjen Vokasi dengan materinya bertajuk kebijakan MBKM dalam program Competitive Fund pada pendidikan tinggi vokasi.

Dalam diksusi antara para narasumber dan para pimpinan perguruan tinggi, dibahas juga bahwa Pendidikan tinggi merupakan penghasil sumber daya manusia yang handal. Mengingat angka partisipasi kasar pendidikan tinggi masih berkisar 31%, program-program seperti KIP Kuliah, kolaborasi antar perguruan tinggi dan industri dapat menjadi solusi. Diharapkan melalui pendanaan Pendidikan tinggi seperti Matching Fund dan Competitive fund dapat menjadi asupan semangat baru bagi perguruan tinggi, terutama dalam menghasilkan publikasi penelitian yang berkualitas.

Dalam hal sumber daya, diharapkan perguruan tinggi dapat meningkatkan terus kualifikasi akademik dosen, kinerja tridharma perguruan tinggi, kompetensi, komitmen dan etika akademik. Selain itu, disampaikan juga mengenai kewajiban perguruan tinggi dalam hal pengurusan akreditasi dalam penjaminan mutunya secara berkelanjutan dan konsisten.

Pada tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melanjutkan program kerja yang telah dijalani sebelumnya. Terkhusus dalam bidang Pendidikan Tinggi, salah satu program yang akan terus digelorakan adalah Transformasi Pendidikan Tinggi melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

sebagai unit yang mengemban tugas melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi, sesuai dengan amanah Permendikbudristek Nomor 35 Tahun 2021, pembinaan LLDIKTI secara teknis dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi dan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi sesuai dengan bidang tugasnya dan secara administratif dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, LLDikti Wilayah III memfasilitasi 297 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), 1878 Program Studi, 23.838 Dosen Tetap, dan 640.471 Mahasiswa serta 5 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) berdasarkan data PDDikti per-April 2022. (J02)

  • Bagikan