30 Persen Bahan Baku Katering Haji dari Indonesia

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Penyelenggaraan haji tahun ini memastikan sepertiga bagian dari bahan baku katering jamaah menggunakan produk dari Indonesia. Hal ini bahkan menjadi syarat perjanjian kerja sama Indonesia-Arab Saudi.

“Tahun ini kita ingin agar bahan makanan yang digunakan untuk layanan katering jamaah haji kita adalah produk Indonesia. Kita cantumkan dalam kontrak kerja sama bahwa 30 persen dari komponen katering harus berupa produk Indonesia,”ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief dalam keterangan pers terkait penandatanganan kontrak kerja sama antara Ditjen PHU Kemenag dengan para penyedia layanan katering untuk jemaah haji Indonesia yang dilaksanakan di Jeddah, Arab Saudi, Senin (17/4/2023).

Penandatanganan kontrak kerja sama ini dilakukan dengan para pemilik dapur layanan katering di Kantor Urusan Haji, KJRI, Jeddah. Hadir menyaksikan, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, Inspektur Wilayah IV yang juga Plt. Sekretaris Itjen Kastolan, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Pelaksana Staf Teknis Haji 1 yang juga merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Agus Mi’raji.

Ditambahkan Hilman, katering menjadi salah satu layanan yang disiapkan Kementerian Agama bagi jemaah haji Indonesia. Jutaan box makanan akan disiapkan untuk jemaah saat berada di Madinah, Makkah, Masyair (Arafah, Muzdalifah, Mina) dan juga Bandara.

Tahun ini, layanan katering akan disiapkan sekitar 76 dapur. Sebanyak 53 dapur akan melayani katering bagi jamaah selama di Makkah, 21 dapur di Madinah, dan dua dapur memberikan layanan katering untuk jamaah saat di Bandara Saudi.

“Kita akan memberikan penghargaan bagi perusahaan katering yang menggunakan produk-produk Indonesia lebih banyak dari yang lain,” sambungnya.

Bersamaan penandatanganan kontrak kerja sama, Kementerian Agama juga mempertemukan para importir bahan makanan Indonesia dengan penyedia layanan katering jamaah di Arab Saudi. Menurut Hilman, hal ini dilakukan agar para pihak bisa langsung saling berkomunikasi dan bersinergi.

Kepada para penyedia katering, Hilman berpesan agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jemaah. Menurutnya, kuota jamaah haji tahun ini kembali normal. Sehingga, setiap dapur harus melakukan langkah strategis dan antisipatif agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jamaah.

“Tahun ini, kali pertama akan ada dua petugas haji yang bertugas mengawasi dapur katering, mulai dari proses penyiapan, distribusi, dan kelayakan. Ini belum ada di tahun sebelumnya dan dilakukan untuk memastikan layanan katering berjalan dengan baik,” pesan Hilman.

Hadir menyaksikan penandatanganan kontrak, Irjen Kemenag Faisal menugaskan bahwa proses pengadaan penyedia layanan katering dilakukan dengan mematuhi prinrip-prinsip transparan dan akuntable.

Faisal menegaskan bahwa para penyedia layanan tidak perlu berpikir untuk memberikan sesuatu kepada pihak Indonesia, baik misi haji maupun pihak terkait lainnya. Ini kita selenggarakan dengan mengedepankan professionalisme saja.

“Para penyedia layanan yang terpilih adalah mereka yang dinilai terbaik dan itu harus dibuktikan dalam memberikan layanan saat operasional haji tahun ini,” tandasnya.(J02)

  • Bagikan