PGRI Jaga Netralitas Hadapi Tahun Politik

  • Bagikan
PGRI Jaga Netralitas Hadapi Tahun Politik

JAKARTA (Waspada): Menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof DR Unifah Rosyidi menegaskan bahwa PGRI akan selalu menjaga netralitas.

“Tetapi anggotanya, kan punya hak pilih. Itu hak masing-masing para guru,” ujar Unifah saat menggelar Halal Bil Halal Iedul Fitri 1444H di Gedung Guru, Jakarta, Kamis (18/5/2023). Hadir dalam kesempatan itu Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan sejumlah tokoh pendidikan.

Neski demikian, Unifah mewanti-wanti para guru dan tenaga kependidikan lainnya, agar dalam memilih pemimpin, memerhatikan juga rekam jejak dan perhatiannya untuk para guru.

“Perhatikan rekam jejaknya, bagaimana juga perhatian dan komitmennya pada dunia pendidikan khususnya nasib guru,” tandas Unifah.

Menurut Unifah, perhatian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan para guru, sangat penting. Dia mencontohkan DKI Jakarta yang semantiasa menjadi contoj dalam komitmennya membangun kesejahteraan guru. Tidak hanya untuk guru ASN tetapi juga guru swasta. Perhatian tidak hanya untuk para guru, tetapi tenaga kependidikan lain di sekolah, seperti tata usaha dan operator sekolah.

“PGRI selalu mengajukan kepada DKI untuk perhatian kepada para guru, sejak Pak Jokowi jadi Gubernur DKI. Bersyukur sampai hari ini perhatian itu masih jalan terus. Kalau bisa jangan putus dan perlu ditingkatkan terus,”ujarnya.

Menurut Unifah, PGRI di berbagai wilayah harus terus menyuarakan aspirasi anggotanya. Kuncinya adalah data dan pendekatan yang baik. Dia meyakini, pemerintah daerah akan mendengarkan.

“Para pejabat itu kalau kita ajak bicara dengan data, akan mendengar. Kita juga mengkritisi kebijakan tidak dengan cara anarkis,” tegas Unifah.

Pj Gubernur DKI, Heru Budi Hartono dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas peran besar guru dalam mendidik generasi masa depan. Dia berharap bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada 2030-an nanti, tidak berubah menjadi beban demografi karena generasi mudanya tidak berkualitas.(J02)

  • Bagikan