Ketika Bau Badan Jadi ‘Tersangka Utama’ Di USK

  • Bagikan
MAHASISWA USK menunjukkan produk deodoran hasil karyanya. Waspada/Ist
MAHASISWA USK menunjukkan produk deodoran hasil karyanya. Waspada/Ist

KABAR sedikit nyeleneh tapi serius datang dari kampus Universitas Syiah Kuala (USK). Kali ini dosen “melayangkan” protes ke mahasiswanya karena ketidaknyamanan dalam belajar mengajar. Bau badan menjadi tersangka utama.

Faktor bau badan itulah yang dikeluhkan dosen, sehingga terbitlah himbauan kepada mahasiswa untuk menjaga kebersihan ketiak agar tidak bau saat proses belajar di kampus.

Surat itulah yang kemudian secepat kilat beredar luas di kalangan jurnalis di Banda Aceh, Rabu (16/11/2022). Tak jarang, surat tersebut ditanggapi dengan bahan ejekan dan lelucon di berbagai grup Whatsapp.

Dalam surat berkop Kemendikbudristek Universitas Syiah Kuala, Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, dengan nomor Nomor B/885/UN11.1.4/4/LL/2022

Saat dikonfirmasi Waspadaaceh.com, Laina Hilma Sari mengakui benar bahwa pihaknya mengeluarkan surat pemberitahuan tersebut khusus untuk mahasiswa arsitektur USK.

“Itu pemberitahuan untuk mahasiswa arsitektur. Ada satu atau dua yang bau badan memang, tapi kita nasihatkan semuanya untuk jaga kebersihan badan. Dan tidak untuk disebarluaskan,” tuturnya saat dikonfirmasi Waspadaaceh.com, Rabu petang.

Surat itu dikeluarkan sehubungan dengan banyaknya mahasiswa yang memiliki bau badan, padahal kegiatan belajar dan asistensi dengan dosen akan memberikan waktu yang banyak bernteraksi dengan orang lain, tulisnya.

USK sebagai pusat keilmuan di Aceh sudah cukup tenar. Bahkan banyak kreasi baru karya mahasiswa USK yang diproduksi dan dipamerkan ke masyarakat. Salah satunya, ya…, soal obat bau badan.

Pasalnya pada 2016 silam lalu, mahasiswa USK pernah menciptakan produk deodoran bernama Gayuen Powder. Produk ini lahir dari kreasi mahasiswa yang terhimpun dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K).

Kelompok PKM tersebut terdiri dari lima orang yaitu, Cut Sherly Amalia, Ayuni Asriliyani Islami Yaturrahman, Febri Rahmadini, Novira Iswani dari Program Studi Statistika FMIPA dan Pina Mastura mahasiswa Teknik Arsitektur FT Unsyiah, Banda Aceh, Rabu (15/6/2016).

Bicara soal produk antibau badan, kala itu, Novira menjelaskan, Gayuen adalah singkatan dari Gapu Kuyuen yang merupakan produk deodoran inovasi baru dengan mencoba membangkitkan kembali tradisi leluhur yang hilang dan terkikis oleh majunya teknologi.

Kata dia, Gapu Kuyuen berasal dari bahasa Aceh yang berarti kapur sirih dan jeruk nipis. Kedua bahan alami tersebut menjadi bahan pokok dari produk Gayuen. “Gayuen lahir atas bantuan dana hibah dari PKM-K yang didanai oleh Kemristekdikti,” sebut Novira ketika itu.

Menurutnya, penggunaan deodoran untuk mengatasi masalah bau badan sudah lazim. Namun, sering kali pengguna deodoran hanya memikirkan kepraktisan dalam menyelesaikan masalah bau badan. Jarang kali ada orang yang paham bahwa deodoran yang mereka gunakan ternyata berefek samping dan berbahaya bagi kesehatan.

Kata dia, umumnya deodoran mengandung komponen kimia berbahaya seperti alumunium, paraben, dan propylene glycol. Hasil penelitian di Inggris menyebutkan bahwa penggunaan paraben terus-menerus dapat memicu terjadinya kanker payudara.

“Jadi di samping untuk menciptakan peluang usaha, kami juga menawarkan produk yang aman bagi kesehatan dengan dengan harga yang terjangkau. Konsumen pun akan terhindar dari berbagai resiko penyakit serius,” ujar dia.

Menurut dia, terciptanya produk deodoran alami ini juga akan melestarikan resep leluluhur yang perlahan menghilang akibat modernisasi. “Harganya hanya Rp3.000,” kata mahasiswi Statistika itu.

Ketika masalah bau badan dikeluhkan dosen, Waspada langsung teringat dengan produk yang lahir dari kreasi mahasiswa USK sendiri. Nyatanya, produk tersebut — sepertinya— kurang laku.

Terbukti, kini dosen mengeluhkan mahasiswanya yang tidak bau deodoran. Padahal, jika ribuan mahasiswa membeli produk bikinan sendiri, tentu sangat bernilai ekonomis, dan usahnya sukses. Entahlah…(Munawardi)

  • Bagikan