PERJALANAN ibadah haji di tanah suci, menyimpan serangkaian kisah religi, yang mungkin bisa dijadikan cermin untuk dicontoh dan diteladani.
Adalah Ketua DPRD Mandailing Natal H. Erwin Efendi Lubis, SH — dan jemaah haji lainnya — seakan tak pernah puas menangis di tanah suci.
“Tak pernah puas menangis mensyukuri nikmat dan memanjatkan doa serta minta petunjuk Allah SWT di tanah suci,” ujar Haji Erwin.
Meninggalkan kampung halaman di Madina, dia berupaya meninggalkan urusan dunia di tanah air dan berupaya melaksanakan ibadah sebaik mungkin — ibadah wajib dan sunah — di tanah suci.
Bersilarurahmi dengan sejumlah wartawan di rumahnya di Desa Iparbondar Gununungtua, Panyabungan, Madina, Sabtu (8/7), Haji Erwin menjelaskan, saat di tanah suci, HP dinonaktifkan dan diaktifkan sebentar dalam sekali empat hari. Hal-hal tertentu dijawab, kemudian dinonktifkan kembali.
Benar, lewat percakapan WhatsApp, waspada.id dan beritasore.co.id pernah meminta komentar Ketua DPRD Madina saat hal tertentu dianggap mendesak dan diharap hanya saat sedang tidak ibadah, beberapa saat kemudian dia jawab. “Maaf Bro, saya sedang fokus ibadah,” ujarnya.
Saat sudah berada di kampung halaman, H. Erwin Efendi Lubis mengungkapkan, berada di tanah suci — seperti jemaah lainnya — berupaya melaksanakan ibadah wajib sebaik mungkin dan melaksanakan ibadah sunah sebanyak mungkin.
“Alhamdulillah, semua ibadah di tanah suci bisa dilakukan, Alhamdulillah,” ujarnya. Bahkan, Ketua DPRD Madina akrab disapa Erwin Lubis mengungkapkan, dia sangat bersyukur melewati serangkaian pengalaman religi di tanah suci.
Haji Erwin mengungkapkan, sebelumnya tak pernah terpikir di tengah-tengah kerumunan mengelilingi Ka’bah bisa mencium hajar aswad dan memegang Ka’bah.
Bagi sebagian orang, dianggap biasa saja. Tapi, bagi Erwin Lubis adalah pengalaman spritual dirasakannya saat menunaikan ibadah haji 2023 bersama rombongan Kloter 1 jamaah haji Kab. Madina.
“Saya tidak menduga, Alhamdulillah bisa agak lama mencium hajar aswad dan memegang Ka’bah saat itu. Jika saya ingat, kadang menetes sendiri air mata kita,” ungkap Erwin Lubis.
Dia merasa sangat bersyukur ketika bisa memasuki Hijir Ismail, langkah dia bersama istri dimudahkan, bahkan orang-orang sekitar memberi ruang. Erwin Lubis pun saat itu tak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk berdoa dan shalat sunah.
Haji Erwin mengaku, selama di tanah suci Makkah dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menjalani ibadah bersama jemaah haji lainnya.
“Tak ada pikiran kita selain ibadah. Apa yang bisa kita bagi, kita usahakan berbagi di tanah suci Makkah. Khusyuknya ibadah, kadang jadi lupa menghubungi keluarga di tanah air,” ujar H. Erwin Efendi Lubis, SH.
Irham Hagabean Nasution