Mendikbudristek Nadiem Ajak Daerah Ramai-Ramai Gunakan Rapor Pendidikan

Bantu Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan

  • Bagikan
Mendikbudristek Nadiem Ajak Daerah Ramai-Ramai Gunakan Rapor Pendidikan

JAKARTA (Waspada): Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengajak seluruh pemangku kepentingan bidang Pendidikan di daerah untuk terlibat aktif dalam penggunaan Rapor Pendidikan.

“Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan,” ujar Mendikbudristek Nadiem dalam pidatonya di perayaan Hari Pendidikan Nasional tahun 2023.

Saat ini, platform Rapor Pendidikan versi 2.0 hadir dengan beragam fitur baru yang dapat semakin mempermudah sekolah dalam melakukan pembenahan yang sesuai kebutuhan. Secara resmi, platform ini diluncurkan pada Selasa (10/5/2023) lewat webinar bertajuk Perilisan Rapor Pendidikan Versi 2.0 ditayangkan di kanal YouTube KEMENDIKBUD RI.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menambahkan, inspirasi benahi yang terintegrasi dengan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dapat memberikan rekomendasi aksi nyata pembenahan yang dapat dijadikan opsi bagi sekolah dengan menyesuaikan sesuai kebutuhannya masing-masing.

“Kriteria utama keberhasilan bagi setiap sekolah dilihat dari perbandingan dengan hasil yang dicapai di masa lalu, bukan dari ranking ataupun perbandingan dengan sekolah lain. Setiap sekolah memiliki titik awal yang berbeda-beda”, tambah pria yang akrab disapa Nino.

Ditambahkan Nino, budaya refleksi yang partisipatif menjadi sangat terbantu dengan adanya Rapor Pendidikan.

“Perbaikan harus didasarkan pada refleksi dan kesepakatan bersama agar dapat berjalan efektif,”imbuh Nino.

Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri 39 Pontianak, Fatinam dalam sesi webinar menyampaikan, dengan platform Rapor Pendidikan, sekolah mendapat gambaran yang lebih objektif karena menyajikan data hasil Asesmen Nasional yang tidak hanya dilakukan oleh guru dan kepala sekolah, tetapi juga murid.

“Siswa kami berupaya untuk jujur ketika menjawab pertanyaan yang terdapat di Asesmen Nasional. Mereka menyampaikan keadaan sekolah dengan apa adanya, sehingga data yang dihasilkan dalam platform Rapor Pendidikan dapat memotret keadaan yang sesungguhnya di sekolah kami,” tutur Fatinam.

Menurut Fatinam potret objektif tersebut didapat karena dalam Rapor Pendidikan tidak hanya mendorong pelibatan kepala sekolah dan guru, tapi juga murid dan orang tua. “Perspektif dan suara dari mereka membuat sekolah semakin memantik sekolah merefleksikan kondisi dengan lebih objektif,” jelasnya.

Senada dengan itu, narasumber lainnya, Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 38 Bandung, Suratman, mengisahkan bagaimana platform Rapor Pendidikan mendorong gotong-royong seluruh warga sekolah dalam penyusunan program dan kebijakan sekolah.

“Sebelum adanya platform Rapor Pendidikan, belum semua pihak bisa ikut terlibat dalam penyusunan program sekolah. Tapi, kini dengan platform Rapor Pendidikan, seluruh warga sekolah terdorong untuk memiliki visi dan semangat yang sama dalam memperbaiki kualitas pembelajaran di sekolah,” terang Suratman.

Narasumber lainnya, Kepala SMP Luar Biasa (SMPLB) Negeri Ternate, Fany, menyampaikan mengenai adanya perspektif yang sama dari seluruh warga sekolah.

“Sekarang kami tidak kebingungan untuk melakukan perencanaan program sekolah, karena seluruh warga sekolah sudah memiliki perspektif yang sama, yaitu dari data Rapor Pendidikan. Sehingga, hal ini mendorong partisipasi aktif dari seluruh warga sekolah,” kata Fany.

Selanjutnya, Fatinam juga menyampaikan keinginannya supaya platform Rapor Pendidikan dapat menginspirasi dan bermakna bagi anak didiknya.

“Kami tidak ingin hanya mendorong anak-anak agar turut serta dalam Asesmen Nasional. Kami ingin Asesmen Nasional menjadi lebih bermakna untuk mereka. Oleh karena itu, kami perlihatkan hasil capaian sekolah kami melalui Rapor Pendidikan kepada anak-anak. Ada di antara mereka yang bahagia dan ada juga yang merasa penasaran mengapa hasilnya demikian,” jelas Fatinam.

Suratman menyampaikan, cara membaca data dan menerjemahkan capaian dari setiap indikator tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda karena sangat rinci, ringkas, dan mudah dipahami. Melalui versi terbaru ini, kita bisa melihat kondisi riil sekolah pada fitur ‘Deskripsi Ringkas’.

“Fitur lain yang saya suka adalah fitur delta perubahan. Fitur ini membantu kita melihat capaian tahun lalu untuk dibandingkan dengan capaian tahun ini. Fitur ini memudahkan kami dalam mendorong refleksi bersama,” lanjut Suratman.

Penyajian data pada Rapor Pendidikan sangat terperinci, sederhana, dan mudah dipahami, sehingga kami dapat dengan mudah mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di sekolah kami melalui halaman ‘akar masalah’.”

Pada kesempatan yang sama, Fany mengungkapkan kemudahan di Rapor Pendidikan versi 2.0, terutama pada fitur inspirasi benahi yang berisi beragam inspirasi praktik baik pembenahan.

“Setelah mengetahui ringkasan kondisi sekolah, kami dapat menentukan langkah-langkah pembenahan dan mewujudkannya ke dalam aksi nyata yang terinspirasi dari beragam praktik baik pada fitur tersebut dan menerjemahkannya ke dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)”, tambahnya

Lebih lanjut, Suratman turut mengungkapkan bahwa sekolahnya sudah menyusun Perencanaan Berbasis Data (PBD) berdasarkan data pada Rapor Pendidikan.

“Langkah yang kami lakukan adalah sosialisasi ke warga dan komite sekolah untuk menyamakan persepsi kondisi, sekolah kemudian melakukan workshop untuk merancang kegiatan untuk pembenahan diri dengan bergotong royong seluruh warga sekolah,” tambahnya.

Berbagai fitur baru secara nyata menunjang sekolah dalam penyusunan program yang sesuai dengan kebutuhan.

“Kita bisa langsung melihat dan membandingkan capaian kualitas pembelajaran tahun sebelumnya dengan hasil tahun ini. Hal ini memudahkan kami untuk bisa langsung menuangkannya ke dalam Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) dan juga mencari inspirasi solusi pembenahan pembelajaran melalui Platform Merdeka Mengajar,” pungkas Fatinam.

Sejak dirilis tahun 2022, platform Rapor Pendidikan telah membantu lebih dari 284 ribu satuan pendidikan melakukan refleksi dan pembenahan, serta melakukan perencanaan berbasis data. Kini publik dapat mengakses platform Rapor Pendidikan versi 2.0 melalui laman https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/. Melalui berbagai pembaruan platformnya, satuan pendidikan dapat semakin mudah dalam memahami hasil capaiannya.

Publik yang memiliki pertanyaan, kendala, serta masukan terkait platform Rapor Pendidikan dapat mengakses tautan bit.ly/FormLayananRaporPendidikan. Mari bergotong royong dukung pembenahan Satuan Pendidikan.(J02)

  • Bagikan