Press Tour Kemendikbudristek Memotret Revitalisasi KCBN Candi Muarajambi

  • Bagikan
Press Tour Kemendikbudristek Memotret Revitalisasi KCBN Candi Muarajambi

JAMBI (Waspada): Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muarajambi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, menarik minat puluhan media massa nasional untuk ikut dalam press tour yang digelar Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Sabtu (3/2/2024). KCBN Candi Muarajambi seluas 3.891 hektar itu merupakan situs warisan budaya agama Buddha terluas se Asia Tenggara. Ada sedikitnya 115 komplek candi, dimana 12 diantaranya telah direvitalisasi.

Para wartawanpun dengan tekad kuat melakukan perjalanan ke sejumlah komplek candi yang telah dan tengah direvitalisasi. Diantaranya Candi Koto Mahligai, Kedaton, Gumpung dan Tinggi. Persiapan dilakukan awak media sejak pagi  dari tempat menginap di Kota Jambi. Perjalanan menuju KCBN Muarajambi ditempuh kurang lebih 1 jam dan di bawah rintik hujan, tidak menyurutkan langkah rombongan.

Plt Kepala BKHM Kemendikbudristek, Anang Ristanto mengatakan, KCBN Muarajambi merupakan kekayaan budaya, spiritual, sejarah dan ilmu pengetahuan pada masa lampau yang sangat penting untuk diketahui masyarakat luas, khususnya generasi muda.

“Melalui tulisan hasil liputan teman-teman media yang langsung ke KCBN Muarajambi, diharapkan akan semakin banyak penggemar sejarah budaya, komunitas akademisi, peneliti serta wisatawan domestik dan internasional yang tertarik untuk berkunjung, belajarndan turut melestarikan KCBN Muarajambi,” ujar Anang, sesaat sebelum memulai perjalanan.

Perjalanan media dipandu tim dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah V selaku Unit Pelaksana Tugas (UPT) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek. Hadir dalam sesi diskusi, Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Fitra Arda dan Kepala BPK Wilayah V, Agus Widiatmoko.

Fitra Arda dalam sambutannya mengatakan, Candi Muarajambi yang luasnya mencapai 3.981 hektar telah ditetapkan sebagai KCBN sejak 2013 lalu, lewat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 259/M/2013. Sejak saat itu, proses pemugaran KCBN secara estafet dilakukan pemerintah, sampai pada 2022 lalu di era Mendikbudristek Nadiem Makarim, KCBN direvitalisasi.

“Proses revitalisasi sejak 2022 dan intensif dilakukan pada 2023 dan 2024 ini. Mulai dari pembebasan lahan sampai pemugaran dan nanti akan ada semacam rumah pengetahuan atau museum alam yang disiapkan bagi para pengunjung,” kata Fitra.

Kepala BPK Wilayah V, Agus Widiatmoko menambahkan, KCBN Muarajambi telah menarik minat banyak pengunjung, baik dalam dan luar negeri. Bahkan wisatawan lokal pun banyak yang berdatangan, karena setelah direvitalisasi, KCBN terlihat menarik.

“Para awak media nanti bisa langsung melihat, bagaimana revitalisasi KCBN Muarajambi memberi makna luas bagi masyarakat dan dunia. Tidak hanya dari sisi pembangunan kembali fisik candi, melainkan juga menyentuh aspek penguatan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar,” tandas Agus.

Salah seorang wartawan media elektronik yang ikut dalam rombongan press tour, Rini, mengaku sangat takjub dengan keberhasilan pemerintah merevitalisasi KCBN Muarajambi. Tentu bukan perkara mudah, mengingat kawasan ini berada di hutan lebat.

“Setelah melihat langsung, memang terbukti kalau sejarah budaya spiritual di Indonesia ini sangat membanggakan,” pungkasnya. (J02)

  • Bagikan