Putri Chairil Anwar Bahagia Karya Sang Ayah Masih Bergema

Hadiri Peluncuran Antologi Seni Video 'Aku, Chairil'

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Eva Wani, satu-satunya putri penyair besar Chairil Anwar, mengaku bahagia karena sampai saat ini puisi-puisi karya ayahnya masih bergema dan dikagumi, sampai saat ini.

“Kalau masih hidup, ayah saya sudah berusia 101 tahun. Saya bahagia dan bersyukur karya-karyanya masih digemari dan bergema sampai kini,” ujar Eva, saat menghadiri peluncuran serial antologi seni video ‘Aku, Chairil” di Artina Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (28/4/2023). Antologi seni video berisi 7 puisi karya Chairil Anwar yang dibacakan oleh 7 artis film dan diperkaya video seni oleh 7 seniman seni rupa dan animasi. Produksi dilakukan oleh Miles Film bekerja sama dengan Indonesiana.TV, Balai Media Kebudayaan dan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (PMM) Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidilan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Eva yang kini berusia 76 tahun bercerita kalau sang ayah meninggal dunia saat Eva masih balita. Sebab itu, Eva mengaku tidak terlalu mengenal betul sosok sang ayah. Akan tetapi dia mendapat banyak cerita dari seniman besar lainnya seperti HB Jasin dan Asrul Sani.

“Saya banyak mendengar tentang ayah saya dari beberapa tokoh seperti Pak HB Jasin dan Asrul Sani,”kenang Eva.

Eva lantas menirukan ucapan ayahnya yang dia dengar dari sang ibu. Chairul berharap sang putri tumbuh cerdas dan berani.

“Meski saya tidak mewarisi bakat seni seperti ayah saya, tapi saya berusaha hidup lebih baik dan berani menghadapi tantangan seperti harapan ayah saya,” ujar Eva.

Produser Mira Lesmana dan Sutradara Riri Riza hadir dalam kesempatan itu. Direktur PMM Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra juga ikut memberi sambutan pada peluncuran antologi seni video Aku Chairil. Menurut Mahendra, apa yang dilakukan Miles Films dan Kemendikbudristek adalah bagian dari upaya memperkenalkan karya besar anak bangsa.

“Sebagai maestro seni bahasa, penyair besar Chairil Anwar patut menjadi inspirasi bagi generasi muda. Pemerintah dalam hal ini Kemendikbudristek terus memfasilitasi hal seperti ini,” imbuh Mahendra.

Secara bergantian, Mira dan Riri menjelaskan proses dibalik pembuatan antologi seni video Chairil Anwar. Mulai dari kapan ide muncul sampai proses akurasi puisi dan pemilihan seniman.

“Semuanya memakan waktu cukup panjang, dan kami bersyukur tepat di hari puisi 28 April ini, antologi seni video Chairil Anwar, dapat mulai disaksikan secara luas,” tandas Riri.

Sedianya, serial antologi seni video ‘Aku, Chairil’ dapat disaksikan di youtube Indonesiana atau di Indonesiana.TV mulai Jumat (28/4/2023) sampai 12 Mei 2023.

Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922 dan meninggal akibat sakit pada 28 April 1949. Tanggal kepergiannya itu kini menjadi hari puisi.

Dijuluki sebagai “Si Binatang Jalang”, Chairil telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh HB Jassin sebagai pelopor Angkatan ’45 sekaligus puisi modern Indonesia. (J02)

  • Bagikan