Gerbang Tol Kisaran Pertumbuhan Pantai Timur

  • Bagikan

Kabupaten Asahan berada di tepian Selat Malaka dan kaki Bukit Barisan memiliki tiga sektor unggulan yakni pertanian, industri, enerji.

Sekitar 60 persen hasil pertanian, 30 persen hasil industri diekspor keluar Asahan serta enerji berupa listrik, gas dan air 60 persen dijual keluar. Perkebunan sebagai sub sektor pertanian hasilnya 78 persen diekspor.

Asahan yang mengandalkan potensi internal untuk memanfaatkan peluang eksternal punya keterkaitan ekonomi yang kuat terhadap daerah sekitarnya terutama Simalungun dan Kota Tanjungbalai, untuk mana sejak era Orde Baru Kisaran sebagai ibukota Kabupaten Asahan menjadi Pusat Pengembangan Wilayah IV Sumatera Utara.

Kisaran terdiri dari Kecamatan Kota Kisaran Barat dan Kota Kisaran Timur atau bekas Kota Administratif Kisaran pernah diusulkan jadi Kotamadya bersama Kotif Padang Sidempuan dan Kotip Rantauprapat. Sidempuan dan Kisaran yang lulus namun tidak ditindaklanjuti Pemkab Asahan pemekarannya, beberapa tahun kemudian (2007) terjawab oleh pemekaran berdirinya Kabupaten Batubara.

Selain dikelilingi perkebunan besar bahkan ada zona perkebunan dalam kota, Kisaran sudah lama sebagai kota kecil perlintasan perdagangan di pantai timur dipertegas dengan terbukanya jalan lintas Sumatera semakin memacu pertumbuhan ekonomi.

Beberapa industri hulu, menengah dan hilir kendati terbilang minim perlahan tumbuh di Kisaran melengkapi perannya sebagai salah satu pusat bisnis.

Nyaris tanpa potensi wisata alam, Kisaran selama ini berpacu di sektor pendidikan, jasa dan perdagangan, perkantoran dan perumahan, kemudian perhotelan disusul pertumbuhan sentra kuliner berat, sedang dan ringan.

Gerbang Tol

Dengan terealisasinya ruas jalan tol Medan-Kisaran di antara terdapat akses tol ke Prapat dan Pelabuhan Kuala Tanjung akhir 2023 logikanya tentu saja semakin mendorong pertumbuhan Kota Kisaran yang didukung oleh hinterlandnya sebagai disebutkan dalam potensi internal Kabupaten Asahan.

Seperti disampaikan Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting, bahwa ruas jalan tol selain aksesibilitas, diharapkan mampu memunculkan titik pertumbuhan ekonomi baru disebabkan menghubungkan beberapa kawasan strategis ekonomi.

“Hadirnya jalan tol Medan-Kisaran, meningkatkan potensi ekonomi serta kita harapkan meningkatkan nilai dari kawasan di sana,” ujar Baskami Ginting, Selasa (22/8/2023), saat meninjau ruas jalan tol Indrapura-Kisaran dan Medan-Indrapura yang dalam tahap perampungan, menjelang uji laik pada seksi 1 tol Indrapura – Limapuluh oleh tim ULF.

Ruas jalan tol Medan-Kisaran dan ruas lainnya akan menghubungkan sentra-sentra produksi sekaligus akses ke berbagai destinasi wisata yang ada di Sumatera Utara.

Baskami menambahkan, dengan rampungnya jalan tol Medan-Kisaran akan membuat efektifitas arus barang dan jasa.

Sebagaimana diketahui bahwa transportasi dari jalan non tol, dapat memakan waktu empat jam, tetapi lewat jalan tol ini Medan- Kisaran hanya dua jam saja. Tentu saja hal ini semakin efektif dan ekonomis dalam meningkatkan mobilitas barang dan jasa serta efisiensi biaya operasi kendaraan yang dapat meningkatkan margin keuntungan.

Proses industri hilirisasi idealnya diikuti terdorongnya perkembangan nyata UMKM di Kisaran umumnya Kabupaten Asahan; tidak terjebak langkah stagnan proyek mercusuar semata, tetapi mampu menumbuhkan pelaku UMKM untuk berpacu mendorong roda ekonomi kawasan ini berikut berada di posisi sehat dalam menyumbang pendapatan daerah.

Semoga Gerbang Tol Kisaran penghantar segar kegiatan perekonomian dan perdagangan kawasan pantai timur Sumatera. •Nurkarim Nehe

  • Bagikan