Dakwah Era Digital

  • Bagikan
<strong>Dakwah Era Digital</strong>

Oleh Tgk Helmi Abu Bakar el-Langkawi

Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar(QS. Al-Anfal: 73)

Dalam dakwah era digital, maka kita perlu mengoptimalkan kerja tim (teamwork), bukan single fighter yang akan merepotkan dan menyulitkan kita sendiri, baik saat mencari tema, melakukan riset maupun memperkaya sumber-sumber data kita. Selanjutnya hal lainnya harus diperhatikan adalah hindari kepentingan sesaat dalam berdakwah. Ini disebutkan Allah dalam surat Al Baqarah: 200:

Maka di antara manusia ada yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di Dunia,’ dan di Akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun” (QS. Al Bagarah, 2:200). Kita mengetahui bahwa hal yang paling menggoda pada dakwah di era digital adalah godaan dunia. Hal itu bisa tergambar dalam bentuk popularitas, yang sering mengakibatkan seorang da’i menjadi tokoh selebritis yang menghalalkan segala cara demi meningkatnya followers atau subscribernya, dibanding membawa misi dakwah.

Dakwah Islam ini harus memperhatikan isi dan kepada siapa yang ingin dituju. Misalnya materi dakwah terlalu kaku dan membahas ilmu fikih yang tidak dikaitkan dengan realitas kehidupan remaja sehingga jamaah usia muda kurang tertarik untuk mengikuti pengajian. Salah satu masalah lainnya, belum tentu para pendakwah mampu menguasai teknologi digital atau justru sebaliknya.

Dari tantangan berdakwah di era digital, maka dapat disimpulkan bahwa cara yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan ini adalah dengan cara membuat konten kreatif dan inovatif, sehingga dapat menarik peminat orang-orang yang didakwahkan (mad’u). Selain itu tentang masalah dengan teknologi atau pun tempat yang kurang memadai dengan alat teknologi itu dapat diatasi dengan cara tidak perlu memaksakan dengan keadaan ataupun situasi karena masih banyak para da’i yang berdakwah dengan cara menyampaikannya secara langsung.

Dalam melakukan perjuangan pasti ada tantangannya, seperti yang dialami oleh pendakwah. Menyebarkan ajaran Islam merupakan perjuangan yang tidak mudah, dan tantangan di setiap zaman pasti berbeda. Tantangan di era milenial ini tidak terlepas dari media digital, yang dapat membuat redupnya keimanan umat Muslim, jika iman dan ketaqwaannya belum kokoh. Ini menjadi tantangan bagi seorang pendakwah yang harus terus menerus mensyi’arkan ajaran Islam.

Cara da’i menyikapi masalah yang terjadi dalam dakwah digital di era milenial ini dengan sabar, ikhlas dan tawakkal. Dengan mengevaluasi konten-konten yang kurang diterima di masyarakat, karena dakwah digital adalah kerja tim. Ada orang di balik layar yang membantu pendakwah agar memiliki konten yang bermanfaat dan mengikuti tren. Wajar saja jika harus mengikuti tren, karena yang dihadapi pendakwah adalah era milenial. Setelah dievaluasi pendakwah dan tim membuat konten yang lebih diminati tanpa mengurangi ajaran Islam di dalamnya. Wallahu Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq

(Dosen IAIA Samalanga dan Guru Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga serta Ketua Ansor Pidie Jaya, Kandidat doktor UIN Ar-Raniry Banda Aceh)

  • Bagikan