Hikmah

  • Bagikan
Hikmah

Oleh Dr Nada Sukri Pane

“Allah tidak akan membebani hamba kecuali menurut kemampuannya” (QS. Al-Baqarah: 286)

“Ambil hikmahnya saja. Kita tidak tahu ada hikmah apa di balik kejadian ini. Tapi pasti ada hikmahnya”. Itu ungkapan yang sering kita dengar, menanggapi suatu peristiwa dalam kehidupan nyata. Hikmah itu pelajaran. Hikmah itu rahasia Ilahi untuk setiap hamba-Nya. Orang yang menyadari ada hikmah di balik setiap kejadian, maka dia akan terhindar dari rasa kecewa dan putus asa. Karena dia yakni benar dengan kebijakan Allah.

Dalam Tafsir Ringkas Kementerian Agama RI, hikmah diartikan sebagai sunnah, pemahaman yang mendalam atas ajaran agama. Hikmah bagaikan mutiara yang bisa berada di tangan siapa dan di mana saja. Nabi SAW pernah bersabda, “Kalimat hikmah adalah barang seorang mukmin yang hilang, maka di mana saja menemukannya ia lebih berhak untuk mengambilnya” (HR. At-Tirmudzi).

Ada tiga cara menyikapi hikmah. Pertama, sabar. Setiap orang mempunyai keinginan. Kemudian dia melakukan berbagai usaha untuk mencapai keinginan. Setelah berusaha dengan sesungguhnya, berkorban dana dan tenaga, namun malang, keinginannya tidak tercapai. Kalau mengalami seperti ini maka langkah selanjutnya adalah bersabar. Mungkin belum sekarang belum saatnya. Karena “apa-apa yang terjadi buatku, tentu yang terbaik buatku”.

Di sinilah hikmah bekerja. Allah tahu bahwa jika dikabulkan permintaanku sekarang namun tak cocok buatku. Bahkan jika dikabulkan sekarang justru menimbulkan fitnah dan sebagainya. Disinilah kita berbaik sangka kepada Allah. Bahwa Allah sayang kepada Anda dan tidak memenuhi keinginan Anda sekarang. Karena Allah telah menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari yang Anda inginkan. “Ambil saja hikmahnya”.

Seseorang yang meneriman ujian atau cobaan dan mampu mengatasi cobaan tersebut dengan sabar. Maka Allah menaikkan derajat ketaqwaan manusia tersebut. Allah berfirman, “Dan sesungguhnya Kami memberikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” QS. Al-Baqarah ayat 155).

Kedua, berbaik sangka. Tidak ada suatu kejadian pun yang menimpa manusia tanpa kebaikan. Tapi kadang kita tidak mengetahuinya. Hanya orang yang berbaik sangka yang dapat mengetahuinya. Sebab, Allah SWT Mahabaik dan hanya memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya. “Allah SWT tidak pernah zalim kepada hamba-Nya, akan tetapi manusialah yang zalim terhadap dirinya sendiri”. (QS. Yunus: 44).

Ketiga, rahasia Ilahi. Ketika seseorang tak duduk menjadi anggota DPR, atau tak berjodoh dengan tungannya, atau tak jadi mendapat jabatan itu. Maka jangan kecewa panjang, marah, atau menyalahkan Tuhan. Karena langkah, rejeki, pertemuan dan maut adalah rahasia Allah. Kita tak tahu kapan datangnya. Kita harus yakin atas ketentuan Allah pasti yang terbaik buat kita. “Ambil saja hikmahnya”.

Ketika seorang telah dianugerahi hikmah, maka ia akan bijaksana (arif) dalam menyikapi segala persoalan. Karena dia yakin apa-apa yang terjadi padanya adalah pilihan Allah, dan dia ikhlas menerimanya. Karena dia sangat yakin Allah tidak akan membebani hambanya diluar batas kesanggupan. Hal ini sejalan dengan firman Allah; “Allah tidak akan membebani hamba kecuali menurut kemampuannya” (QS. Al-Baqarah: 286).

(Guru SMAN 16 Medan, Alumni Doktor PEDI UIN SU)

  • Bagikan