Benci

  • Bagikan
Benci
tal

Oleh: Dr Nada Sukri Pane

“Jangan kalian saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara” (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang yang memiliki sifat benci kadang bertindak keliru. Dia selalu sibuk mencari informasi tentang orang lain. Jika ada , teman, family, tetangga yang lebih dari Dia, maka tiba-tiba saja Dia membenci orang lain tersebut. Motif yang dibenci pada orang lain ini dijadikan sumber gosip kepada teman-teman. Pokoknya senang lihat orang susah dan susah lihat orang senang (marad alkabid).

Orang yang di dadanya tersimpan penyakit benci akan terungkap dari sikap dan prilakunya. Ciri-ciri orang yang menyimpan rasa benci adalah; Pertama, suka mengeluh. Selalu saja merasa kurang dan mengeluh jika melihat orang lain berlebih harta atau jabatan sebagaimana QS. Al Ma’arif ayat 19: “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir”.

Kedua, bodoh. Karena kurangnya pengetahuan, sempit pikiran dan mudah menyakiti orang. Dia kurang paham akibat dari menyakiti atau menjalimi orang lain. Padahal dengan membenci orang lain membuat dia lelah dan memperlihatkan kebodohannya sendiri. Hal ini seirama dengan firman Allah; “Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al Ahzab: 72).

Ketiga, tidak suka damai. Ketika melihat rekannya kompak atau dekat dengan orang lain, muncul kebencian di hatinya. Dia jadi risih ketika melihat orang lain bahagia. “Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Mahamendengar lagi Mahamengetahui“ (QS. Al Anfal: 61).

Keempat, cemburu. Dia akan selalu memperhatikan segala gerak gerik temannya. Ketika temannya membeli tas baru, muncul rasa cemburu dihatinya. Padahal; “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah: 216).

Ada tiga cara mengusir rasa benci. Pertama, banyak bersyukur. Hendaklah senantiasa bersyukur atas ketentuan Allah. Mungkin ada hikmah dibalik ketentuan. Karena bersyukur dapat mendatangkan rezeki. “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).

Kedua, hindari informasi yang suka menebar kebencian. Jangan biasakan mencari-cari informasi yang tak baik. Dan jika-pun menemukannya, hendaklah berupaya menghindarinya, “pura-pura tak tahu.” Sembari mampu memfilter informasi yang tidak baik, untuk di klarifikasi, dicerna dan dimaafkan. Dengan cara ini niscaya tidak akan tumbuh rasa benci di hati (go hate).

Jika sahabat, famili atau pasangan hidup Anda melakukan kelalaian dalam suatau pekerjaan, maka jangan terlalu cepat membencinya atau menjauhinya. Berupaya bersikap sabar. Karena, “Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak” (QS. An Nisaa’: 19).

Ketiga, menyibukkan diri kepada hal-hal yang bermanfaat. Agar tidak sempat memikirkan dan mencari kesalahan orang lain hendaklah menyibukkan waktu untuk bekerja dan beribadah. Sehingga dia tak sempat lagi mendengar, mencari kesalahan orang lain. Jika ada sisa waktu sebaiknya digunakan untuk istirahat, membaca Al Quran, berzikir mengagungkan Rabbi.

(Guru SMAN 16 Medan, Alumni Doktor PEDI UIN SU)

  • Bagikan