Dengki

  • Bagikan
Dengki
Lat

Oleh: Dr Nada Sukri Pane

“Jagalah dirimu dari hasad, karena sesungguhnya hasad merusak kebaikan, sebagaimana api yang memakan kayu bakar” (HR. Abu Daud)

Dalam Islam, akhlak terbagi menjadi dua yaitu akhlakul karimah atau akhlak baik dan akhlakul mazmumah atau akhlak buruk. Salah satu akhlakul mazmumah adalah dengki. Adalah hati yang tidak merasa senang apabila melihat orang lain lebih bahagia dari dirinya. karena terus merasa tersaingi oleh kebahagiaan orang lain. Layaknya iblis yang dengki dan enggan sujud kepada Nabi Adam AS.

Perbuatan dengki juga dapat menghapus amalan-amalan ibadah seseorang. Hati yang menyimpan dengki akan melumuri hati yang baik dengan noda setiap hari. Akibatnya hati yang baik tak mampu lagi melakukan kebaikan. Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah bersabda: “Jagalah dirimu dari hasad, karena sesungguhnya hasad merusak kebaikan, sebagaimana api yang memakan kayu bakar” (HR. Abu Daud).

Imam Abu Zakariya an-Nawawi dalam al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, menjelaskan makna ‘hasad’ menurut ulama. Yakni terbagi menjadi dua, yakni makna hakiki (sebenarnya) dan makna majazi (kiasan). Makna hakiki dari ‘hasad’ yaitu dengki atas kenikmatan yang dimiliki orang lain dan berharap dicabutnya nikmat tersebut, lalu berpindah kepada dirinya. Dengki seperti ini sangat berbahaya dan serakah.

Adapun makna majazi dari hasad adalah “ghibthah”, yaitu berharap mendapatkan nikmat yang dimiliki orang lain tanpa menginginkan agar nikmat itu hilang dari orang tersebut. Dalam kata lain, ghibthah adalah motivasi agar bisa seperti orang lain dalam hal kebaikan. Dengki jenis ini lebih berbahaya lagi. Karena dia sangat menginginkan orang lain tidak boleh memiliki kelebihan sekecil apapun.

Ada beberapa cara mencegah dengki pada diri. Pertama, mengenal iri. Karena iri adalah sebab dengki, maka Anda harus mengenal ciri dan tipikal iri. Jika Anda mengenal akrab dan paham betul dengan iri, maka Anda akan dengan mudah mencegahnya jika akan menghampiri diri. “Tak kenal maka tak benci.” Kenali dengki dan usir dari diri sejak dini sebelum dengki mencelakai diri.

Kedua, berdoa. Selalu berserah diri seraya berdoa kepada Allah agar dijauhkan dari sifat dengki. “Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa-dosa saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Allah, sungguh Engkau Mahapenyantun lagi Mahapenyayang” (QS. Al Hasyr: 10).

Ketiga, perbanyak istighfar. Dengan beristighfar bisa mencegah penyakit hati. “Jika seorang hamba melakukan satu dosa, niscaya akan ditorehkan di hatinya satu noda hitam. Seandainya dia meninggalkan dosa itu, beristighfar dan bertaubat niscaya noda itu akan dihapus. Tapi jika dia kembali berbuat dosa niscaya noda-noda itu akan semakin bertambah hingga menghitamkan semua hatinya” (HR. Tirmidzi).

Keempat, perbanyak bersyukur. Adalah salah satu cara agar tetap berterimakasih kepada Allah atas sehgala nikmat yang diberikan. Semua yang ada pada Anda Adalah pemberian Allah. Yang harus disyukuri. Keenam, menjaga silaturahmi. Dengan memelihara silaturahmi akan menambah teman, mempererat hubungan serta rasa persaudaraan. Hal ini akan berkorelasi kepada sangat berkurangnya musuh yang harus Anda dengki.

Kelima, shalat. Dengan rajin mengerjakan sholat, maka seseorang terhindar dari perbuatan dengki. Allah SWT berfirman: “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Alquran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadat-ibadat lain” (QS. Al Ankabut: 45).

  • Bagikan