Edisi Filsafat Alam FILSAFAT BINATANG

Oleh : H. Hasan Bakti Nasution

  • Bagikan
Edisi Filsafat Alam FILSAFAT BINATANG

Filsafat hewan atau binatang berbicara tentang eksistensi hewan sebagai sebuah entitas makhluk Tuhan. Kendati tidak memiliki akal layaknya manusia, hewan sesungguhnya memiliki kekhasannya masing-masing, sehingga memunculkan aneka interpretasi. Bagi kaum filsuf, hewanpun ini menjadi obyek renungan sekaligus pembelajaran.
• Kerbau seiring dijadikan sebagai tipologi yang prontal, menghadapi persoalan secara prontal, tanpa pikir panjang.
• Kucing memiliki tipologi yang selalu mengelak tetapi terus berusaha yang cenderung secara licik dan muka tembok.
• Burung unta lari dari kenyataan dengan mencoba melupakan masalah, walau masalah sebenarnya tidak terhindarkan. Misalnya, ia hanya merondokkan kepalanya di badan.
• Serigala selalu menjelek-jelekkan orang lain karena tidak mencapai apa yang diusahakan
• Lintah selalu terikat dengan orang lain dan menghisap secara sadis tempat dia menghisap.
• Laba-laba jenis hewan yang menjerat mangsa dengan perangkap yang disiapkan. Hal ini diilustrasikan sebagai seseorang yang mencari rezki dengan jeratan
Berbagai tipologi di atas sesungghnya jika dikaji lebih dalam memiliki keterkaitan dengan prilaku anak manusia. Jika ada prilaku yang cenderung sembrono dalam menyelesaikan masalah dapat dikategorikan sebagai tipe kerbau. Atau berlaku licik dengan muka tembok seperti kucing. Atau lari dari masalah tanpa ada upaya seperti burung unta. Bisa juga seperti serigala yang menjelek-jelekkan orang lain atas kegagalannya, atau sepeti lintah yang menghisap siapapun yang sekat dengannya. Terakhir seperti laba-laba yang mencari makan dikegelapan atau ketidak pastian.
Semoga tidak menjadi satupun dari tipologi tersebut. Amin…! (29-5-23).

  • Bagikan