FILSAFAT KANTONG“Menilai Karakter Dari Kantong”

Oleh : H. Hasan Bakti Nasution

  • Bagikan
FILSAFAT KANTONG“Menilai Karakter Dari Kantong”

Kantong adalah saku, pundi-pundi, tempat membawa sesuatu, dan wadah, begitu pengertian teks menurut KBBI. Tetapi kalangan filsuf akan melihat dari makna tersirat, dan ini penting karena dari kantong bisa dinilai karakter seseorang, sesuai anak judul di atas.
Doeloe di Sumatera Utara dikenal seorang pejabat yang dermawan. Sangkin dermawannya, ia mempunyai jadwal bersedekah. Biaanya, setiap hari sabtu akan berdatangan masyarakat ke rumahnya. Begitu banyaknya yang datang, untuk menerima bantuan mereka terpaksa berbaris secara teratur untuk memudahkan pemberian, karena diberi langsung oleh mantan pejabat tersebut.
Berapa jumlah yang diberikan diketahui dari ke kantong mana merogokkan tangannya. Jika ke kantong celana bagian kanan akan memperoleh 20.000,-, jika ke kantong celana sebelah kiri berarti Rp.50.000,-
Kata lain berkaitan kantong ialah ungkapan “managemen kantong”, yaitu uang masuk di kantong kanan dan uang keluar di “kantong kiri”. Ungkapan ini merupakan gambaran betapa manajemen keuangan tidak dijalankan.
Ada lagi ungkapan yang cenderung sinisme untuk menggambarkan karakter seseorang, misalnya disebut “Dia itu setiap uang yang masuk kantongnya sudah dianggap miliknya”. Ini tentu memiliki makna tersirat mengenai karakter seseorang yang gila duit. Jadi jika sudah masuk kantongnya, uang apapun itu, termasuk sumbangan untuk masjid, akan dianggap miliknya. Jadi jangan berharap dibagi. Kita-kita begitu.
Ungkapan lainnya ialah “kantong kering” sebagai gambaran seorang yang tidak mempunyai duit. Sebaiknya ungkapan “kantongnya tebal” menggambarkan uangnya banyak. Dan masih banyak ungkapan-ungkapan lainnya. Intinya, dari kata kantong dapat diketahui karakter dan status seseorang (20-6-2023).

  • Bagikan