Hikmah Radha’ah

Oleh Murni

  • Bagikan
<strong>Hikmah </strong><strong><em>Radha’ah</em></strong><strong><em></em></strong>

“Dan para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyusui (anaknya) secara sempurna…” (QS. Al-Baqarah: 233)

Setiap perintah dan larangan Allah pasti mengandung hikmah. Perintah Allah untuk radha’ah (penyusuan) sebagaimana pada ayat diatas sangat relevan dengan penemuan sains modern di zaman ini. Hal ini membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang benar-benar otentik, teruji dan dapat dipertanggungjawabkan melalui pendekatan sains modern. Organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan kepada setiap ibu supaya menyusui bayinya dengan memberikan ASI eksklusif setidaknya selama 6 bulan hingga 2 tahun.

Al-Qur’an telah terbukti kebenarannya melalui seorang ahli dan peneliti Biologi bernama Katie Hindie, PhD di Universitas Harvard. Ia mangatakan dalam risetnya bahwa seorang ibu yang baru melahirkan akan memproduksi resep dan kandungan nutrisi ASI yang berbeda untuk bayi laki-laki atau perempuan. Ini menjadi bukti kebenaran berita Al-Qur’an secara sains yang diturunkan oleh Allah yang Maha Mengetahui bahkan sejak jaman ajali sebelum menciptakan manusia di rahim para ibu. Allah SWT berfirman, “Dan Dia (Allah) yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim….” (QS. Luqman : 34)

Radha’ah (penyusuan) bertujuan untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup bagi tumbuh kembang bayi yang baru dilahirkan. Bahkan dalam salah satu hasil riset terpublikasi yang dilaksanakan di Western Australian Pregnancy, menyebutkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara pemberian ASI eksklusif dan durasi menyusui para ibu yang berimplikasi pada peningkatan kekebalan tubuh dan potensi kesuksesan akademik anaknya dibangku sekolah. Kompetensi anak akan bertumbuh lebih cepat dalam hal kemampuan membaca, mengeja, menulis hingga analiasa dan logika matematika yang mumpuni jika dibandingkan dengan anak-anak lainnya yang tidak mendapat asupan radha’ah yang cukup.

Hikmah dibalik perintah radha’ah kepada para ibu untuk menyusui bayinya menjadi bukti kebenaran Al-qur’an yang tidak bisa terbantahkan. Para ilmuan melakukan penelitian sehingga menemukan fakta yang mengejutkan dalam kandungan ASI yang sangat kompleks. Penemuan sains ilmiah lainnya juga menyebutkan bahwa sekelompok peneliti di Karolinska Institute di Stockholm, Swedia menemukan bukti dan menyimpulkan bahwa bayi dengan mudah mengidentifikasi ibunya melalui aroma fluida dari ASI. Sehingga bayi akan merasa familiar dan nyaman dalam dekapan ibunya. Sungguh Maha Benar, Maha Mengetahui Allah atas segala sesuatu. Tidak ada satupun yang sia-sia. Allah SWT berfiman, “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab Neraka” (QS. Ali Imran : 191)

Allah sebaik-baik pencipta manusia dengan bentuk dan rupa yang paling sempurna secara fisik dan akal. Hal ini telah disebutkan dalam firman-Nya tepatnya pada surah At-Tin ayat 4 yang berbunyi, “Sesungguhnya Kami telah meciptakan manusia dalam bentuk (wujud) yang sebaik-baiknya.” Maka amat benar sekali bahwa untuk mencari bukti kebenaran Al-qur’an tidak perlu bersusah payah. Kita hanya perlu memikirkan, merenungi, tafakkur dan melihat penciptaan Allah pada tubuh kita sendiri. Allah SWT berfirman, “Dan (juga) pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Adz-Dzariyat : 21)

Maka hikmah penting dari perintah radha’ah kepada para ibu menjadi bukti pengetahuan Allah yang sangat detail atas segala sesuatu. Maka benarlah Dia yang Maha Sempurna dalam penciptaan semua makhluk-Nya. ASI menjadi bukti sekaligus menjadi tanda-tanda kekuasan Allah yang ada didalam diri manusia. Karenanya Allah memerintahkan untuk melihat, merenungkan dan memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah tersebut. Allah SWT berfirman, “Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan.” (QS. Adz-Dzariyat : 21)

Penelitian dalam bidang sains modern telah membuktikan bahwa perintah Allah untuk radha’ah mengandung hikmah yang besar. Terbukti bahwa ASI menjadi asupan terbaik bagi bayi untuk menyempurnakan penciptaan manusia. Benarlah bahwa tidak ada satupun ciptaan Allah di alam ini yang sia-sia. Allah SWT berfirman, “Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau berbaring, sedang mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab Neraka” (QS. Ali Imran: 191).

Mudah-mudahan tanda-tanda kekuasan Allah yang sangat jelas ini menjadikan kita semakin yakin dengan kebenaran Al-Qur’an sehingga meningkat ketakwaan kepada Allah. Aamin ya Rabbal ‘Alamiin.

(Tenaga Pendidik Di Pesantren Modern Unggulan Terpadu “Darul Mursyid”, Tapanuli Selatan)

  • Bagikan