Islam Kaffah

Oleh Tantomi Simamora

  • Bagikan
<strong>Islam <em>Kaffah</em></strong>

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah: 208)

Adalah sebuah kesyukuran karena saat ini kita ditakdirkan sebagai seorang muslim yang beriman. Tapi tentunya tidak hanya sekedar muslim, masih memerlukan waktu untuk belajar dalam rangka memperdalam ajaran agama Islam itu sendiri. Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi darinya. Karena itu, kita sebagai muslim hendaknya paham dengan luasnya ajaran agama Islam sehingga kita bisa sisakan waktu untuk belajar. Sedangkan para sahabat nabi yang telah mendapatkan hidayah Islam masih banyak belajar, konon lagi kita yang muslim hanya karena keturunan, tentu kita sangat dituntut untuk belajar tentang Islam..

Ada banyak umat Islam yang karakternya belum sesuai dengan nilai-nilai Islam, karena kebanyakan Islamnya hanya dibawa lahir tidak karena hidayah. Lain halnya lagi dengan para muallaf yang jauh lebih bersungguh-sungguh dalam mempelajari Islam, karena mungkin ia telah mendapatkan hakikat dari Islam itu sendiri sehingga ia tidak mengenal kelelahan dalam menggapai Ridha Allah SWT. Maka kita sebagai orang hendaknya bisa menanamkan ilmu keagamaan kepada anak-anak kita agar kelak tidak hanya Islam sekedar simbol, tetapi sudah mendarah daging dalam dirinya.

Kenapa kita harus menambah ilmu agama? Sebab di dalam agama ada banyak pembelajaran yang berharga bagi diri kita juga kepada diri orang lain, sekaligus menjadi benteng pertahanan diri pada kehidupan akhirat. Pentingnya menambah ilmu agama agar kita terus melakukan pembaruan-pembaruan dalam rangka memajukan kepribadian yang baik. Terlebih di era globalisasi yang semakin maju ini, generasi bangsa ini harus mampu berlari secepat mungkin untuk mengimbangi lajunya pendidikan kekinian. Namun sebelum berlari, generasi bangsa ini perlu ditanamkan pendidikan agama yang kuat. Sebab pendidikan semua agama selalu menanamkan karakter baik. Kemudian perlu juga kita pahami, bahwa pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk membentuk karakter manusia yang beriman dan berbudi mulia.

Ilmu agama juga merupakan satu bekal, panduan atau pedoman yang ditanamkan kepada generasi bangsa agar kelak tumbuh menjadi generasi kokoh dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman globalisasi. Dalam membentuk karakter generasi bangsa yang kuat dengan keimanannya, sangat perlu ada kerjasama para elemen untuk mewujudkan generasi bangsa berkarakter. Dengan begitu pembentukan karakter generasi bangsa sesuai harapan dan cita cita bangsa dapat terwujud. Proses pembelajaran yang pokus kepada pendidikan agama, tentu secara otomatis akan membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama.

Kita sudah sama-sama saksikan, generasi bangsa ini akan berhadapan dengan teknologi nyata, dan hampir tidak ada batas. Dengan kemajuan teknologi dan informasi saat ini, mereka akan lebih mudah menjangkau dunia.  Bahkan mereka akan mewakili  negara, wajah mereka adalah wajah indonesia yang akan mereka tampakkan ke dunia. Kemudian orang-orang di luar negara kita pun akan lebih mudah mengenal generasi bangsa kita dengan sangat dekat sekali. Disinilah pentingnya ilmu agama dalam sebuah negara.

Maka seluruh mata pelajaran agama di sekolah-sekolah sejatinya terus dilakukan penguatan-penguatan sehingga Indonesia memiliki ciri khas karakter yang baik untuk dibanggakan. Memang harus kita akui bahwa semua negara memiliki budaya yang berbeda-beda.  Baik menurut Indonesia belum tentu baik menurut orang barat. Begitu juga baik menurut orang Indonesia belum tentu baik menurut orang arab dan sebagainya. Tetapi semua negara pastinya memiliki etika yang disesuaikan dengan negeri mereka sendiri.

Dengan terus menambah ilmu agama, paling tidak generasi bangsa ini bisa mewakili Indonesia yang bermartabat di hadapan orang luar. Jangan sampai generasi bangsa ini hanya bisa meniru budaya asing yang pada akhirnya menenggelamkan budaya yang bernilai religi. Untuk para generasi bangsa ini, Jadilah generasi yang ta’at dalam beragama dan berbangsa. Sebab keta’atan dalam beragama akan mewujudkan prilaku dan budaya yang penuh dengan kebaikan. Generasi bangsa ini sejatinya harus mampu memberi pengaruh yang baik kepada negara lain. Generasi bangsa ini harus menjadi pemain bukan penonton. Salam sukses terus untuk generasi bangsa ini.

Sebab, pada hakikatnya pendidikanpun bertujuan untuk membentuk karakter anak bangsa, agar meningkatkan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, namun dalam faktanya, tidak terlihat dukungan penuh dengan tujuan pada awalnya. Meski kita semua sudah berusaha, namun hasilnyalah yang menjadi alat ukur semua dalam keberhasilan dunia pendidikan di Indonesia. Tidak untuk menyalahkan para tenaga pengajar di Indonesia, paling tidak kita harus kembali kepada tujuan awal dalam dunia pendidikan adalah membentuk karakter anak bangsa, agar lebih bermartabat, beribawa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Maka seluruh mata pelajaran yang diajarkan di Indonesia, terutama Sekolah-Sekolah harus diintegrasikan dengan pendidikan agama, agar dalam penanaman karakter para anak didik bangsa ini tertuju kepada kemajuan yang bermanfaat, tidak hanya bagi dirinya tetapi bermanfaat untuk keluarga, masyarakat dan bangsa, karena selalu mengedepankan budi pekerti dalam setiap tindakannya.

Terlebih pada Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umat manusia. Namun, dibalik semuanya itu, kemajuan ilmu pengetahuann dan tehnologi pula yang banyak menimbulkan kecemasan dan ancaman keselamatan bagi umat manusia. Berbagai konflik yang maha dahsyat terjadi diberbagai belahan dunia dewasa ini merupakan dampak negatif dari pada kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi itu, dengan ilmu dan tehnologi, manusia memproduksi senjata, namun dengan senjata itu pula manusia  banyak menjadi korban. Di sinilah pentingnya pendidikan agama, karena hanya agama (iman) lah   yang dapat mencegah agar ilmu dan tekhnologi tersebut tidak berubah menjadi senjata makan tuan/pagar makan tanaman. Hanya ilmu agama yang mampu menjinakkan hati manusia  yang sesat, untuk berbuat baik kepada diri sendiri dan kepada orang lain, serta bertindak sesuai dengan prilaku manusiawi.

(Guru Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid/PDM Kab. Tapanuli Selatan)

  • Bagikan