Jodoh Dari Allah

Oleh Een Juwita

  • Bagikan
<strong>Jodoh </strong><strong>D</strong><strong>ari Allah</strong><strong></strong>

“Perempuan-perempuan yang  keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang mereka tuduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (Surga)” (QS. An-Nur: 26)

Jodoh merupakan takdir dimana harus ada ikhtiar mendapatkanya. Jodoh bukan ajang kompetisi yang harus diselesaikan ketika usia mencapai 25 tahun. Di usia yang sama ada orang yang meninggal, ada pula yang sudah memiliki anak ataupun sedang menikmati proses karirnya. Allahtaha Tahu saat tepat mempertemukan kita dengan jodoh kita

Apakah bentuk ikhtiar yang seharusnya dilakukan? Berusaha memperbaiki diri dan menjadi sholih adalah salah satu bentuk ikhtiar. Memperbaiki diri juga berarti memperbaiki ibadah kita kepada Allah SWT atau menambah ibadah-ibadah yang belum kita lakukan sebelumnya. Adapun bentuk ikhtiar dalam pencarihan jodoh di antaranya adalah

Pertama, perbanyak bermunajat kepada Allah. Dalam surah Al-Baqarah: 186 Allah berfirman yang artinya “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran” (Al-Baqarah: 186).

Bahwasa Allah SWT mengabulkan segala pinta hamba yang bermunajat kepada-Nya. Tentu jika kita ingin diberi, maka perlu bagi kita untuk menadah. Bagaimana Allah akan memberi, jika kita tidak pernah untuk meminta. Mintalah kepada Allah agar Dia memberi jodoh yang kamu kehendaki dan tentu diridhai-Nya.

Kedua, memohon ampunan. Sepanjang keseharian aktifitas yang kita jalani, tentu kita melakukan perbuatan dosa. Dosa merupakan salah satu penghambat terkabulnya doa. Meminta ampunlah kepada Allah atas segala dosa yang kita lakukan, baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja.

Salah satu bentuk permohonan ampun kita kepada Allah adalah dengan cara beristighfar. Begitu banyak manfaat dari istighfar. Selain sebagai penghapus dosa, beristighfar juga merupakan perbuatan yang ampuh agar doa kita segera diijabah.

Ketiga, fokus memperbaiki diri. Poin ini tidak kalah penting dengan poin-poin sebelumnya. Bisa jadi, alasan mengapa Allah belum memberi jodoh adalah agar kita bisa memperbaiki diri. Memperbaiki diri juga berarti meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah. Menyadari kesalahan yang dilakukan, dimana kesalahan tersebut menjadi penghambat Allah berikan jodoh kita. Misalnya, jika sebelumnya kita selalu menyakiti orang dengan lisan kita, maka mulailah untuk memperbaiki lisan. Berbicara dan bertutur yang baik agar tidak menyakiti hati dan perasaan orang lain.

Keempat, gemar bersedekahSebagaimana yang kita ketahui begitu banyak manfaat bersedekah, diantaranya adalah dapat membantu terkabulnya doa-doa kita. Maka bersedekahlah kamu agar Malaikat juga mendoakanmu. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda tentang manfaat sedekah dalam islam.

“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke Bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah binasakanlah orang-orang yang bakhil” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah)

Kelima, perbanyak ibadah sunahUntuk merayu sang Allah SWT, kita harus memperbanyak ibadah sunah terlepas dari ibadah wajib yang sudah kita lakukan. Ibadah sunnah merupakan upaya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah sunah seperti shalat tahajjud, shalat dhuha, puasa Senin Kamis dan tilawah Al-Qur’an. Insyaa’a Allah melakukan ibadah sunah secara rutin dapat meningkatkan iman kita dan Allah mudahkan segala hajat kita.

Keenam, upaya saling mengenalUpaya saling mengenal atau yang lebih dikenal dengan taaruf adalah proses perkenalan seorang laki-laki dengan Muslimah didampingi pihak ketiga. Proses tersebut dilakukan untuk menemukan kecocokan antarkedua individu sebelum menuju kepada tahapan selanjutnya yaitu khitbah (lamaran).

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah Alhujurat : 13 yang artinya: “Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal…”

Ketujuh, bertawakal kepada AllahYang paling penting adalah tetap bertawakkal kepada Allah. Tetap istiqomah melakukan ibadah. Bahwa Allah akan mempertemukan kita dengan orang yang tepat dan di waktu yang tepat. Allah cinta hamba yang selalu mengingatnya, beribadah untuknya dan bermunajat kepada-Nya.

Dalam Quran surah An-Nur: 26 di awal tulisan bisa kita ambil pelajaran, bahwa perempuan-perempuan baik adalah untuk laki-laki yang baik ataupun sebaliknya. Allah tidak pernah menjanjikan si tampan untuk si cantik jelita atau si kaya untuk si kaya jua.

Ketika seluruh ikhtiar telah maksimal dilaksanakan, tetapi Allah belum mempertemukan, maka tetaplah berhusnudzon. Allah memberikan kesempatan untuk kita lebih membahagiakan orang tua, lebih mencintai diri sendiri serta mengambil hikmah dari proses ikhtiar yang kita jalani.

(Guru Pesantren Darul Mursyid/PDM, Tapanuli Selatan)

  • Bagikan