Mengusir Malas

  • Bagikan
Mengusir Malas

Oleh: Dr Nada Sukri Pane

“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta janganlah engkau malas” (HR. Muslim)

Tahukah Anda bahwa menjadi pemalas ternyata bisa bikin stres. Bahkan stres merupakan silent killer bagi kesehatan tubuh Anda. Para ahli kesehatan menyatakan bahwa saat Anda bermalas-malasan, maka produksi hormon endorfin akan berkurang. Padahal hormon ini dibutuhkan untuk membantu mengatur stres dan suasana hati dengan emosi yang terkendali.

Jika Anda bekerja aktif, maka tubuh akan melepaskan hormon yang bisa membuat Anda selalu tidur nyenyak di malam hari. Namun saat Anda bermalas-malasan, maka energi saraf yang tidak dihabiskan bisa membuat Anda terjaga semalaman.

   Ada beberapa sebab seseorang menjadi pemalas, tiga di antaranya adalah;  Pertama, malasnya akal. Yakni akal yang tidak dipakai untuk berpikir dan merenungi ciptaan Allah. Dia menggunakan akal hanya untuk memperbaiki dunia dan seisinya. Tidaklah kemunduran sebuah kaum kecuali karena sebab malasnya orang-orang yang berakal dan sedikitnya orang yang mau memanfaatkan kekuatan pikirannya.

Kedua, malasnya hati. Selalu saja menurut kata hati. Padahal ikut hati mati, ikut mata buta, ikut rasa sengsara. Hatinya yang bermalasan-malasan jangan dipatuhi. Hatinya yang menunda-nunda pekerjaan segera hindari. Rasul berpesan; “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (HR. Bukhari-Muslim).

Ketiga, tidak memiliki semangat juang. Semangat hidup sangat penting sebagai motivasi buat seseorang. Orang yang tidak memiliki visi-misi atau cita-cita, otomatis tidak semangat bekerja. Oleh karena itu buatlah rencana, target atau cita-cita. Buatlah program kerja jangka pendek, menengah dan jangka pajang. Bekerjalah untuk memenuhi program tersebut. (achieve the target).

 Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghilangkan rasa malas. Pertama, tujuan hidup. Adalah mengetahui tujuan hidup. Darimana mau kemana. Bahwa kita hanya singgah didunia mengisi bekal bekerja dan beribadah untuk kehidupan yang abadi di akhirat. “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (QS. Adj Djaariyat: 56).

    Kedua, berdoa. Sesungguhnya hati manusia berada diantara jari jemari Allah, maka berdoahlah agar jauh dari sifat malas. Dialah yang kuasa mengarahkannya sesuai dengan kehendak-Nya. “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat penakut dan kerentaan. Aku berlindung kepada-mu dari fitnah kehidupan dan kematian dan aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (HR. Bukhari)

   Ketiga, susun rencana kegiatan. Buatlah rencana baik, apa saja, sekecil apapun, yang terjangkau, masuk akal (ilmiah), dan kerjakan! Rencana ini akan memberikan Anda dorongan untuk menyelesaikannya. Bahkan rencana dapat menciptakan akselarasi lebih cepat sekaligus mengusir rasa malas. “Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya” (QS. At Tariq: 16).

Keempat, siapa teman. Tepatlah apa yang dikatakan Ibnu Kholdun bahwa manusia adalah anak lingkungannya. Artinya, memiliki teman yang rajin dapat membuat kita “ikutan” rajin dan sebaliknya. Sabda Rasulullah SAW, ”Seseorang itu tergantung dari (kualitas) agama kawan karibnya maka seseorang di antara kamu melihat siapa yang menjadi kawan karibnya” (HR. Abu Daud).

Tinggalkan rasa malas dan bangkitlah untuk mengerjakan sesuatu yang bisa Anda kerjakan tepat waktu sebaik mungkin. Jangan biarkan rasa malas menguasai dirimu. “Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas, yang mendahulukan istirahat sebelum lelah” (Buya Hamka). 

(Guru SMAN 16 Medan, Alumni Doktor PEDI UIN SU)

  • Bagikan