Nilai Keimanan

  • Bagikan
Nilai Keimanan

Oleh: Tantomi Simamora

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang di antara mereka emas sepenuh Bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali mereka tidak memperoleh penolong” (Q.S Ali Imran: 91).

Orang-orang kafir dan orang-orang yang terombang ambing dalam berbagai macam kejahatan sampai ia mendapati ajalnya tentu akan mendapatkan azab yang begitu pedih. Karena itu, urusan aqidah atau keimanan adalah hal yang utama dalam beragama Islam. Pentingnya meningkatkan nilai keimanan sehingga iman sangat menentukan kehidupan seorang muslim di dunia maupun di akhirat.

Umat Islam tidak akan pernah bangkit kecuali dengan keimanannya, karena keimananlah yang akan menyatukan umat Islam dan sebagai modal utama dalam menempuh kehidupan ini. Terlebih kepada generasi umat saat ini penting untuk ditanamkan aqidah yang kokoh dalam rangka membendung derasnya budaya yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. jika hal ini tidak segera ditanamkan pada generasi ummat sekarang, maka kedepan ummat Islam akan menghadapi segala kisruh yang memecahkan persatuan ummat Islam yang berujung kepada kemunduran-kemunduran, baik dari segi sosial, budaya maupun politik.

Untuk menghadapi perubahan dunia yang begitu keras, kuncinya adalah terus memperkuat iman. Saat ini semua hal bisa berubah begitu cepat, mulai dari perubahan jaman, tekhnologi, budaya dan lain sebagainya, tapi yang tidak boleh berubah adalah keimanan kita. Penguatan iman harus dilakukan setiap umat Islam. Sehingga penguatan-penguatan keagamaan menjadi salah satu cara yang harus dilakukan untuk menghadapi perubahan dunia yang terlalu cepat. Karena saat ini kita sudah merasakan, hampir tidak ada jendela rumah yang diibaratkannya sudah telanjang kalau tidak dikuatkan oleh nilai agama.

Maka dalam hal ini kita penting terus untuk meningkatkan nilai-nilai keimanan dalam diri kita sehingga menjadi leih kuat, sebab ujian dan tantangan dunia Islam sekarang keras. Luar biasa kerasnya dibandingkan puluhan tahun lalu. Salah satunya adalah media sosial yang sangat ganas. Banyak perubahan yang terjadi tak jarang bertujuan mendiskreditkan agama Islam. Membolak-balikkan fakta dan memprovokasi umat Islam sendiri. Pada jaman yang serba maju ini, Medsos sering terjadi pemicu terjadinya fitnah, kebohongan yang membuat kita tertipu dengan kebenaran-kebenaran semu. Maka Sebagai orang muslim yang beriman, harusnya kita terus menjaga diri dan membimbing keluarga kita, jangan sampai ini di luar kontrol.

Islam adalah agama aqidah yang harus ditanamkan pada jiwa setiap manusia, terutama dalam mendasari pendidikan anak, hendaknya ilmu tauhid pada jiwa generasi ummat Islam, mampu memancarkan cahaya yang menerangi setiap jalan untuk menghadapi zaman yang penuh cobaan ini, karena agama Islam tidak pernah mundur selagi masih didasari dengan aqidah yang mantap, bahkan akan mewujudkan kekuatan yang luar biasa yang tak pernah kita duga. Contoh pada saat terjadinya perang badar, pasukan umat Islam hanya berjumlah tiga ratusan melawan pasukan kafir Qurays kurang lebih seribu orang, jumlah yang sedikit dibandingkan kafir qurays, tetapi tetap saja perang itu dimenangkan oleh umat Islam.

Islam adalah agama yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang, lazimnya umat Islam meyakini sepenuhnya, dengan cara berusaha dan berdoa. Namun, apabila usaha dan doa belum dikabulkan oleh Allah SWT, bukan berarti Allah tidak sayang, karena Allah hanya memberikan kepada apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Kalau saat ini, rezeki belum berpihak, mungkin, esok, lusa dan seterusnya, akan diberikan Allah kemudahan-kemudahan. Yang jelas, kita harus berpikir positif terhadap segala pemberian Allah, baik berupa kebahagiaan maupun kesedihan, Karena menurut ayat diatas, bahwa orang-orang yang berputus asa dari rahmat Allah hanya orang-orang kafir, yang tidak meyakini kekuasaan Allah. Penting kita sadari, bahwa Agama Islam adalah agama yang Rahmatal Lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam). Islam tidak hanya diperuntukkan kepada umat Islam, tetapi berlaku untuk semua umat dan makhluk yang berada di muka bumi ini, melalui sifat Rahman dan Rahim-Nya. Manusia yang terus dalam kekafirannya, akan mendapatkan azab dari Allah SWT di hari kiamat nanti, tetapi umat yang memeluk Islam dan beriman, tentunya akan mendapat kasih sayang dari Allah SWT.

Umat Islam senantiasa meninggikan agamanya dengan kekuatan iman serta mengamalkan ayat-ayat Allah, maka akan berujung kepada kekuatan umat. Islam adalah agama aqidah, memancarkan cahaya iman yang menerangi orang-orang yang tulus dan murni. Islam tidak pernah mundur selagi masih didasari dengan aqidah yang mantap, bahkan akan mewujudkan kekuatan yang luar biasa yang tak pernah kita duga. Contoh pada saat terjadinya perang badar, pasukan umat Islam hanya berjumlah tiga ratusan melawan pasukan kafir Qurays kurang lebih seribu orang, jumlah yang sedikit dibandingkan kafir qurays, tetapi tetap saja perang itu dimenangkan oleh umat Islam. Kemenangan umat Islam pada perang badar menimbulkan dampak positif terhadap agama Islam, umat Islam saat itu, semakin kuat dan bersatu karena mereka merasakan langsung pertolongan Allah SWT yang begitu dahsyat.

(Guru Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid/PDM Kab. Tapanuli Selatan)

  • Bagikan