Penghalang Doa

  • Bagikan
Penghalang Doa

Oleh: Murni

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Mu’min : 60)

Doa menjadi senjata paling ampuh bagi setiap mukmin. Seorang mukmin yang berdoa kepada Allah tidak akan pernah kecewa. Sebab jika Allah berkehendak maka Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana untuk mengabulkan permohonan dari hamba yang beriman. Kemudian jika Allah berketetapan untuk menunda permohonan dari hamba tersebut, sungguh Dia Mahamengetahui maslahat dibalik permohonannya.

Begitu pula jika Allah tidak mengabulkan permohan hamba di dunia, maka nilai doa tersebut tidak akan pernah sia-sia. Karena doa tersebut pasti menjadi ibadah atau kebaikan baginya disisi Allah. Ingatlah bahwa doa merupakan ibadah. Dan orang yang enggan berdoa karena merasa dirinya cukup termasuk kesombongan. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya doa adalah ibadah” (HR. Ibnu Majahm Abu Dawud dan Tirmidzi)

Namun, ada beberapa karakter orang yang doanya terhalang disebabkan oleh kelalaian serta tidak memenuhi kewajibannya kepada Allah. Kelalaian hati dalam mengingat dan mengerjakan perintah Allah menjadi penyebab terhalang bahkan hilangnya kekuatan doa. Begitu pula dengan orang-orang yang terus bergelimang dalam maksiat, mengkonsumsi minuman dan makanan yang haram.

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu” (QS. Al-Baqarah : 172). Maka orang yang masih mengonsumsi makanan, minuman dan pakaian yang haram termasuk kategori lalai dalam berdoa. Allah juga hanya menerima segala perkara yang baik-baik. Nabi SAW bersabda, “Hai manusia, sesungguhnya Allah itu baik, Dia tidak akan menerima kecuali perkara yang baik-baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman sebagaimana dperintahkan kepada utusan-Nya” (HR. Muslim).

Dikisahkan dalam riwayat shahih Muslim bahwa Nabi SAW pernah bercerita tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang sehingga mukanya terlihat sangat kusut lagi berdebu. Kemudian laki-laki tersebut berdoa kepada kepada Allah sembari mengangkat kedua tangannya ke Langit,“Ya Allah, Ya Tuhanku, ..” Sementara makanannya, minumannya dan pakaiannya berasal dari perkara yang haram. Bahkan ia terus-menerus mengonsumsi yang haram. Karena itu, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan oleh Allah Yang Mahabaik lagi menerima perkara yang baik-baik saja. Itulah sebabnya Allah memerintahkan dalam firman-Nya yang berlaku bagi para Rasul dan umatnya, “Hai para Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah perbuatan yang saleh. Sesungguhnya Aku Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mu’minun : 51).

Demikian pula sebuah kisah dalam kitab Az-Zuhd, Abdullah bin Ahmad menceritakan suatu peristiwa ketika Bani Israil tertimpa banyak musibah dan bencana. Kemudian mereka bergegas menuju tanah lapang untuk berdoa kepada Allah. Lalu Allah mewahyukan kepada Nabi Musa as dan berkata kepada mereka, “Sungguh kalian keluar ketempat lapang dengan badan yang bernajis, kemudian kalian menangkat tangan-tangan kalian untuk berdoa, sementara kalian menggunakannya untuk menumpahkan darah. Kalian juga memenuhi rumah dengan benda-benda yang haram. Sekarang kemarahan Allah kepada kalian telah mencapai puncak dan doa kalian hanya menambah jarak semakin jauh dengan-Nya”.

Maka alangkah besar efek dari makanan, minuman dan pakaian yang haram sehingga segala doanya menjadi terhalang bahkan menjadi sebab kemurkaan Allah. Ibnu Mardawih meriwayatan sebuah hadits dari Ibnu Abbas bahwa Sa’ad pernah berkata kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, doakanlah aku agar termasuk orang yang dikabulkan doa-doanya oleh Allah.”

Maka Nabi SAW Menjawab, “Wahai Sa’ad, perbaikilah makananmu niscaya engkau akan menjadi orang yang selalu dikabulkan doanya. Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sungguh jika ada seseorang yang memasukkan makanan yang haram ke dalam perutnya, maka tidak akan diterima amal-amalnya selama 40 hari. Dan seseorang yang dagingnya tumbuh dari hasil menipu dan riba maka Neraka lebih layak baginya” (HR. Thabrani)

Mudah-mudahan Allah senantiasa menunjuki dan menjaga kita dari perkara haram yang mengakibatkan terhalangnya doa.

(Guru Pesantren Darul Mursyid/PDM, Tapanuli Selatan)

  • Bagikan