Tanggung Jawab

Oleh Ali Sakti Rambe

  • Bagikan
<strong>Tanggung Jawab</strong>

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS. At-Tahrim: 6)

Tanggung jawab berarti kesadaran akan tingkah laku maupun perbuatan yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Siap menerima dan menanggung segala akibat dari apa yang diperbuatnya. Dalam Islam sangat dianjurkan untuk memikirkan dengan matang hingga harus meminta petunjuk dari Allah SWT terlebih dahulu sebelum melakukan dan memutuskan sesuatu. Karena segala yang diperbuat pasti ada konsekuensinya.

Tanggung jawab merupakan bahagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Sudah menjadi qadrat dalam penciptaan manusia. Dimulai dari hal-hal yang paling kecil. Tanggung jawab terhadap diri sendiri dan keluarga. Kemudian tanggung jawab sebagai orang yang diberikan amanah di satuan kerja. Terlebih tanggung jawab terhadap identitas diri sebagai seorang muslim.

Jangankan untuk urusan yang besar, dalam hal perkataan pun hendaknya memikirkan terlebih dahulu apakah yang akan diucapkan tersebut mengandung manfaat atau sebaliknya mendatangkan mafsadat. Apakah menyenangkan hati orang lain atau malah sebaliknya menyakiti. Hal ini tegas disampaikan oleh Rasul SAW: “Siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka hendaklah ia mengucapkan yang baik-baik atau lebih baik diam” (HR. Bukhari).

Meski tidak secara spesifik menyinggung tanggung jawab, tetapi hadis ini mengisyaratkan betapa perlunya tanggung jawab. Sehingga untuk urusan berbicara pun harus benar-benar diperhatikan. Karena Allah dan rasulNya tahu bahwa manusia banyak yang lalai dan tidak bertanggungjawab terhadap apa yang diperbuatnya, sehingga dari jauh-jauh hari agama Islam dengan ajarannya telah mengingatkan.

Tanggung jawab merupakan ciri orang yang beradab. Menyadari akibat baik dan buruk dari perbuatannya, menyadari pula bahwa orang lain membutuhkan peradilan sebagai konsekuensi dari perbuatannya tersebut.

Tanggung jawab sebagai seorang Muslim adalah menjaga diri serta mengingatkan anggota keluarganya agar tidak mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dapat menjerumuskan ke dalam api Neraka. Demikianlah peringatan yang tertuang dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang penulis cantumkan di awal pembahasan ini.

Dalam ayat tersebut perintah menjaga tanggung jawab ini dimulai dari diri sendiri dengan kalimat perintah “Jagalah dirimu” yakni berupaya melaksanakan sedaya mampu apa yang menjadi perintah Allah SWT serta berupaya pula sebisa mungkin menghindari segala bentuk larangan Allah SWT. Yang demikian itu adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban diri kelak sebagai orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT dan rasulNya. Setelah diri sendiri kemudian disusul dengan tanggung jawab terhadap keluarga dengan lafadz “dan keluargamu” yakni mengajak anggota keluarga agar melakukan hal yang sama sehingga sama-sama selamat dari panasnya api Neraka.

Lebih lanjut tanggung jawab ini juga harus ada dan dibawa ke dalam dunia kerja. Bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang telah diamanahkan oleh instansi tempat bekerja tersebut. Baik sebagai bawahan terlebih kepada atasan. Tidak hanya bertanggungjawab terhadap beban kerja tetapi juga bertanggungjawab terhadap orang-orang yang berada di lingkungan kerja tersebut agar senantiasa tetap dalam rambu-rambu ajaran Islam. Sebab ajaran Islam mengingatkan bahwa setiap diri adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai kelak pertanggungjawaban atas setiap yang dipimpinnya. “Kalian semua adalah pemimpin dan masing-masing dari kalian akan diminta (pertanggungjawaban) atas orang yang berada di bawah pimpinan kalian. (HR. Bukhari Muslim)

Demikianlah seorang Muslim yang dituntut bertanggung jawab dalam segala hal. Sebagai seorang diri bertanggung jawab atas anggota tubuhnya. Sebagai seorang suami bertanggung jawab terhadap istri dan anak-anaknya. Sebagai seorang istri bertanggung jawab terhadap anak-anaknya. Sebagai seorang atasan bertanggung jawab terhadap orang-orang yang dibawahnya. Bertanggung jawab untuk mengajak serta membawa semua yang dipimpinnya kepada menjalankan perintah Allah SWT serta menjauhi larangan-Nya. Semoga kita semua bisa mengemban tanggung jawab kita masing-masing dengan baik di segala situasi dan kondisi.

(Guru Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darul Mursyid Kab. Tapanuli Selatan)

  • Bagikan