Awas Khinzib!

  • Bagikan
Awas Khinzib!

Oleh: Murni

Seorang sahabat mendatangi Rasulullah dan berkata, “Sesungguhnya Setan telah menghalangi shalatku dari bacaanku. Ia mengaburkan bacaanku”. Rasulullah bersabda, “ Itu adalah setan yang bernama Khinzib. Jika engkau merasakannya, berlindunglah kepada Allah dan meludahlah ke kiri tiga kali”. Sahabat ini mengatakan, “akupun melakukan sabda Rasulullah ini hingga Allah menghilangkan gangguan Setan dariku” (HR. Muslim)

Khinzib adalah setan yang mengganggu saat shalat. Seringkali ketika melaksanakan shalat, pikiran dan angan-angan tak bersatu dengan raga yang sedang shalat. Bahkan semua yang terlupakan akan teringat saat shalat. Sebut saja ketika lupa meletakkan kunci kendaraan, maka teringat tempatnya saat shalat. Teringat akan masakan apa yang akan dimasak nanti, teringat akan pekerjaan yang tertinggal, teringat akan semua urusan duniawi yang tentunya mengganggu kekhusyukan dalam shalat. Karena itu, berlindunglah kepada Allah dari setan yang mengganggu saat shalat. Adalah Khinzib yang merupakan Setan pengganggu saat shalat. Dengan berlindung kepada Allah dan meludahkan ke kiri tiga kali.

Pentingnya berlindung kepada Allah saat shalat dalam rangka meraih kekhusyukan shalat. Seperti yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an salah satu ciri utama orang beriman yang beruntung adalah orang yang khusyuk dalam shalatnya. “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam shalatnya” (QS. Al-Mu’minun : 1-2).

Selain itu, shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat kelak dan barometer bagi amalan lainnya. Setiap Muslim hendaknya senantiasa memperbaiki shalatnya. Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya” (HR. Tirmidzi).

Setan tidak tinggal diam untuk mengganggu orang shalat. Mulai dari suara adzan yang dikumandangkan sebagai pertanda waktu shalat hingga saat pelaksanaan shalat itu sendiri. Setan terus mengganggu dari berbagai sisi. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Apabila adzan dikumandangkan, maka setan berlari-lari sambil terkentut-kentut hingga dia tidak mendengar adzan tersebut. Apabila adzan selesai dikumandangkan, maka ia pun kembali. Apabila dikumandangkan iqamah, setan berlari lagi. Apabila iqamah selesai dikumandangkan, setan pun kembali, ia akan melintas di antara seseorang dan nafsunya” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pentingnya menjaga shalat saat shalat, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Pertama, berwudhu dan menyempurnakannya. Shalat dimulai dengan berwudhu, membersihkan diri sebelum menghadap Allah. Dengan menyempurnakan wudhu, Allah menghapuskan dosa-dosa, mengangkat derajat dan sebagai pos penjagaan. Rasulullah bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan tentang sesuatu (amalan) yang dengannya Allah menghapuskan dosa-dosa dan mengangkat derajat-derajat?” Mereka berkara, “Mau wahai Rasulullah!” Beliau bersabda, “(amalan itu) adalah menyempurnakan wudhu di waktu yang tak menyenangkan, banyaknya langkah menuju masjid dan menunggu shalat setelah menunaikan shalat. Itulah pos penjagaan” (HR. Muslim).

Kedua, membersihkan diri, pakaian dan lingkungan sekitar. Ada beberapa bagian tubuh manusia yang menjadi jalur masuknya setan. Karena itu, senantiasa membersihkannya adalah dalam rangka menutup jalur masuknya setan yang dengannya dapat mengganggu shalat. Di antaranya adalah, lubang mulut manusia, di bawah kuku, lubang hidung, lubang telinga, urat darah manusia, lubang pusar dan lubang kemaluan. Rasulullah bersabda, “apabila seseorang dari kalian menguap, letakkan tangannya pada mulutnya (tutuplah), karena setan akan masuk bersama dengan orang yang menguap” (HR. Muslim).

“Potonglah (perpendek) kuku-kukumu, sesungguhnya setan mengikat (melalui) kuku-kuku yang panjang” (HR. Ahmad). “Apabila salah seorang diantara engkau bangun tidur, hendaklah memasukkan dan mengeluarkan air dari hidung 3 kali, karena setan itu menginap di batang idungnya” (HR. Muslim). Sebagaimana diceritakan dari Abdullah, bahwa di sisi Nabi ada seorang laki-laki yang sedang tidur sampai pagi tanpa mengerjakan shalat malam. Lalu beliau bersabda“Setan telah kencing di telinganya” (HR. Muslim).

Selanjutnya, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setan itu berjalan dalam tubuh anak Adam melalui peredaran darah dalam peredaran darah” (HR. Muslim). Begitu juga dengan tempat-tempat lainnya yang harus dibersihkan karena setan menyukai tempat-tempat yang kotor. Dengan upaya membersihkan diri dan lingkungan sekitar, mudah-mudahan menutup jalan masuknya setan dalam shalat sehingga diperoleh shalat yang khusyuk. Mudah-mudahan Allah memasukkan kita kedalam golongan hamba-hambanya yang beriman dan beruntung seperti yang disebutkan dalam surah Al-Mu’minun ayat 1 dan 2 di atas. Aamiin.

(Guru Pesantren Darul Mursyid/PDM, Tapanuli Selatan).

  • Bagikan